Kompas TV internasional kompas dunia

Penerbangan Pertama yang Angkut 200 Warga Afghanistan Tiba di Amerika Serikat

Kompas.tv - 30 Juli 2021, 17:29 WIB
penerbangan-pertama-yang-angkut-200-warga-afghanistan-tiba-di-amerika-serikat
Foto 2 Juli 2009 ini menunjukkan seseorang, paling kiri, penerjemah Afghanistan berusia 53 tahun yang membantu Marinir AS, berbicara dengan penduduk desa Afghanistan dan dua Marinir di distrik Nawa, provinsi Helmand, Afghanistan. (Sumber: AP Photo/David Guttenfelder)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

WASHINGTON, KOMPAS.TV — Pesawat yang membawa 221 warga Afghanistan dalam program visa khusus, termasuk 57 anak-anak dan 15 bayi, mendarat di Bandara Internasional Washington Dulles di Dulles, Virginia, pada hari ini Jumat (30/7/2021).

Hal ini seperti tercantum dalam dokumen internal pemerintah AS yang diperoleh The Associated Press.

Ini adalah penerbangan pertama yang membawa warga Afghanistan yang bekerja bersama orang Amerika di Afghanistan, menuju ke pemukiman mereka di AS.

Presiden Joe Biden menyambut mereka dengan mengucapkan selamat datang kembali ke rumah.

Penerbangan evakuasi itu menyoroti ketidakpastian yang dirasakan Amerika Serikat tentang bagaimana pemerintah dan militer Afghanistan akan berjalan setelah pasukan tempur AS terakhir meninggalkan negara itu dalam beberapa minggu mendatang.

"Penerbangan ini sebagai tonggak penting karena kami (AS) akan terus memenuhi janji kepada ribuan warga Afghanistan yang bahu-membahu dengan pasukan dan diplomat Amerika selama 20 tahun terakhir di Afghanistan," tutur Biden. 

Biden menegaskan bahwa pemerintah menghormati para veteran militer, diplomat dan lainnya di AS yang selama ini mengadvokasi untuk menerima warga Afghanistan itu di Amerika Serikat.

“Yang terpenting, Saya ingin berterima kasih kepada orang-orang Afghanistan yang berani ini karena berdiri bersama Amerika Serikat, dan hari ini, saya bangga mengatakan kepada mereka, Selamat datang di rumah," tutur Biden. 

Baca Juga: Janji Dukung Afghanistan, AS Bersumpah akan Terus Bombardir Taliban

Pada hari Jumat, 11 Desember 2009, file foto, Sersan Marinir Amerika Serikat. Isaac Tate, kiri, dan Kpl. Aleksander Aleksandrov, tengah, mewawancarai seorang pria Afghanistan setempat dengan bantuan penerjemah dari 2nd MEB, 4th Light Armored Reconnaissance Battalion pada patroli di provinsi Helmand yang bergejolak di Afghanistan selatan (Sumber: AP Photo/Kevin Frayer)

Sementara itu Russ Travers, wakil senior penasihat keamanan dalam negeri di Dewan Keamanan Nasional, mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis(29/7) saat keluarga Afghanistan dalam perjalanan, bahwa penerbangan itu "mewakili pemenuhan komitmen AS dan menghormati layanan berani warga Afghanistan ini dalam membantu mendukung misi kami di Afghanistan, “ jelas dia.

"Pada gilirannya, membantu menjaga keamanan negara kita.”

Pemerintahan Biden menyebut upaya tersebut sebagai Operasi "Allies Refuge".

Operasi ini mendapat dukungan luas dari anggota parlemen Republik dan Demokrat dan dari kelompok veteran.

Pendukung program ini mengutip contoh berulang dari pasukan Taliban yang menargetkan warga Afghanistan yang bekerja dengan Amerika Serikat atau dengan pemerintah Afghanistan.

Kongres juga pada hari Kamis sangat menyetujui undang-undang yang akan memungkinkan tambahan 8.000 visa dan 500 juta dolar pendanaan untuk program visa Afghanistan.

Biden mengumumkan awal tahun ini bahwa AS akan mengakhiri peran militernya di Afghanistan pada 11 September, menghormati perjanjian penarikan yang dibuat oleh mantan Presiden Donald Trump.

Baca Juga: PBB: Korban Perang Sipil di Afghanistan Sepanjang Mei-Juni Capai 2.400 Orang

Ratusan warga milisi Afghanistan bergabung bersama tentara Afghanistan dalam mobilisasi milisi setempat untuk menangkal serangan Taliban di Kabul, Afghanistan, 23 Juni 2021. (Sumber: AP Photo/Rahmat Gul, File)

Beberapa pejabat pemerintah menyatakan keterkejutan mereka pada tingkat dan kecepatan Taliban memperoleh wilayah di pedesaan sejak pengumuman penarikan mundur pasukan tersebut.

Biden mengatakan meskipun pasukan AS meninggalkan Afghanistan, AS akan terus mendukung Afghanistan melalui bantuan keamanan kepada pasukan Afghanistan, serta bantuan kemanusiaan dan pembangunan kepada rakyat Afghanistan.

Orang-orang Afghanistan yang baru tiba akan bergabung dengan 70.000 orang lainnya yang telah bermukim kembali di Amerika Serikat sejak 2008 di bawah program visa khusus.

Penerbangan berikutnya akan membawa lebih dari sekitar 700 pelamar yang paling jauh dalam proses mendapatkan visa, setelah mendapatkan persetujuan dan melewati pemeriksaan keamanan.

"Kedatangan pertama disaring untuk Covid-19 dan akan menerima vaksin jika mereka menginginkannya," kata Tracey Jacobson, diplomat AS yang menjalankan upaya tersebut.

"Mereka akan tinggal sementara di Fort Lee, Virginia, selama sekitar tujuh hari, untuk menyelesaikan pemeriksaan medis dan langkah terakhir lainnya," tambahnya.

Berbagai lembaga akan membantu mereka saat pemukiman, adaptasi dan asimilasi ke masyarakat di seluruh Amerika Serikat, dengan beberapa anggota keluarga sudah ada di lokasi, katanya.




Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x