Kompas TV internasional kompas dunia

Penerbangan Pertama yang Angkut 200 Warga Afghanistan Tiba di Amerika Serikat

Kompas.tv - 30 Juli 2021, 17:29 WIB
penerbangan-pertama-yang-angkut-200-warga-afghanistan-tiba-di-amerika-serikat
Foto 2 Juli 2009 ini menunjukkan seseorang, paling kiri, penerjemah Afghanistan berusia 53 tahun yang membantu Marinir AS, berbicara dengan penduduk desa Afghanistan dan dua Marinir di distrik Nawa, provinsi Helmand, Afghanistan. (Sumber: AP Photo/David Guttenfelder)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

Pemerintahan Biden menyebut upaya tersebut sebagai Operasi "Allies Refuge".

Operasi ini mendapat dukungan luas dari anggota parlemen Republik dan Demokrat dan dari kelompok veteran.

Pendukung program ini mengutip contoh berulang dari pasukan Taliban yang menargetkan warga Afghanistan yang bekerja dengan Amerika Serikat atau dengan pemerintah Afghanistan.

Kongres juga pada hari Kamis sangat menyetujui undang-undang yang akan memungkinkan tambahan 8.000 visa dan 500 juta dolar pendanaan untuk program visa Afghanistan.

Biden mengumumkan awal tahun ini bahwa AS akan mengakhiri peran militernya di Afghanistan pada 11 September, menghormati perjanjian penarikan yang dibuat oleh mantan Presiden Donald Trump.

Baca Juga: PBB: Korban Perang Sipil di Afghanistan Sepanjang Mei-Juni Capai 2.400 Orang

Ratusan warga milisi Afghanistan bergabung bersama tentara Afghanistan dalam mobilisasi milisi setempat untuk menangkal serangan Taliban di Kabul, Afghanistan, 23 Juni 2021. (Sumber: AP Photo/Rahmat Gul, File)

Beberapa pejabat pemerintah menyatakan keterkejutan mereka pada tingkat dan kecepatan Taliban memperoleh wilayah di pedesaan sejak pengumuman penarikan mundur pasukan tersebut.

Biden mengatakan meskipun pasukan AS meninggalkan Afghanistan, AS akan terus mendukung Afghanistan melalui bantuan keamanan kepada pasukan Afghanistan, serta bantuan kemanusiaan dan pembangunan kepada rakyat Afghanistan.

Orang-orang Afghanistan yang baru tiba akan bergabung dengan 70.000 orang lainnya yang telah bermukim kembali di Amerika Serikat sejak 2008 di bawah program visa khusus.

Penerbangan berikutnya akan membawa lebih dari sekitar 700 pelamar yang paling jauh dalam proses mendapatkan visa, setelah mendapatkan persetujuan dan melewati pemeriksaan keamanan.

"Kedatangan pertama disaring untuk Covid-19 dan akan menerima vaksin jika mereka menginginkannya," kata Tracey Jacobson, diplomat AS yang menjalankan upaya tersebut.

"Mereka akan tinggal sementara di Fort Lee, Virginia, selama sekitar tujuh hari, untuk menyelesaikan pemeriksaan medis dan langkah terakhir lainnya," tambahnya.

Berbagai lembaga akan membantu mereka saat pemukiman, adaptasi dan asimilasi ke masyarakat di seluruh Amerika Serikat, dengan beberapa anggota keluarga sudah ada di lokasi, katanya.




Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x