Kompas TV internasional kompas dunia

Kaisar Jepang Khawatir Penyebaran Covid-19 Selama Olimpiade 2020 Tokyo Digelar

Kompas.tv - 25 Juni 2021, 01:05 WIB
kaisar-jepang-khawatir-penyebaran-covid-19-selama-olimpiade-2020-tokyo-digelar
Kaisar Jepang Naruhito berulang tahun ke-61. (Sumber: AFP via Kompas.com)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Hariyanto Kurniawan

TOKYO, KOMPAS.TV - Kaisar Jepang, Naruhito telah menyuarakan keprihatinan atas kemungkinan penyebaran virus corona selama Olimpiade Tokyo 2020.

Naruhito, yang naik takhta pada 2019 setelah ayahnya, Akihito, turun takhta, mengatakan dia berbagi keprihatinan publik yang luas tentang Olimpiade yang akan dibuka dalam waktu satu bulan.

"Kaisar sangat khawatir tentang status infeksi virus corona saat ini," Yasuhiko Nishimura, kepala Badan Rumah Tangga Kekaisaran, mengatakan pada konferensi pers reguler pada hari Kamis.

“Mengingat kekhawatiran publik, beliau tampaknya juga khawatir tentang apakah event itu akan menyebabkan infeksi menyebar,” tambah Nishimura, menurut kantor berita Kyodo.

Sebagai simbol negara, Naruhito dilarang oleh konstitusi Jepang pascaperang untuk membuat pernyataan publik tentang isu-isu kontroversial, tetapi pernyataannya ini akan menjadi dorongan untuk mereka yang khawatir dengan Olimpiade yang dapat menyebabkan peningkatan infeksi Covid-19.

Sebuah jajak pendapat Kyodo baru-baru ini menunjukkan sekitar 86% orang di Jepang khawatir tentang risiko rebound dalam kasus Covid jika Olimpiade berlangsung musim panas ini.

Baca Juga: Pejabat Senior Olimpiade Jepang Tewas di Jalur Kereta Bawah Tanah, Diduga Bunuh Diri

Meski banyak orang yang menginginkan Olimpiade ditunda atau dibatalkan, namun Naruhito tidak meminta hal tersebut.

Ia menginginkan agar panitia Olimpiade dan oraganisasi terkait bisa saling bersinergi untuk mencegah penyebaran Covid-19.

“Saya ingin panitia penyelenggara dan organisasi terkait lainnya bekerja sama dan mengambil semua tindakan yang mungkin untuk mencegah infeksi,” kata Nishimura.

Kaisar berusia 61 tahun itu merupakan pelindung kehormatan Olimpiade dan Paralimpiade.

Naruhito dijadwalkan dapat menghadiri upacara pembukaan Olimpiade pada 23 Juli mendatang.

Sementara itu, juru bicara utama pemerintah, Katsunobu Kato tidak terlalu memikirkan pandangan dari Kaisar Jepang tersebut dan memastikan Olimpiade tetap bakal terlaksana dengan aturan yang ketat.

Baca Juga: Bertambah, Kini 3.500 Sukarelawan Kota untuk Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo Mundur

“Saya ingin meminta perincian dari Badan Rumah Tangga Kekaisaran, tetapi seperti yang telah saya katakan, kami akan mewujudkan pertandingan yang aman dan terjamin,” kata Kato.

Komentar dari Naruhito itu muncul ketika kasus Covid-19 di Tokyo meningkat setelah pemerintah mengakhiri keadaan darurat penuh di beberapa daerah.

Pada hari Kamis (24/6/2021), Tokyo melaporkan 570 kasus infeksi baru, naik 118 kasus dari hari yang sama minggu lalu.

Sehari sebelumnya, 619 kasus baru terkonfirma yang merupakan angka tertinggi dalam sebulan terakhir.

Peluncuran vaksin Jepang yang awalnya lambat kini telah meningkat pesat dengan lebih dari 50% lansia telah menerima dosis pertama mereka.

Akan tetapi, sebagian besar warga Jepang masih belum terlindungi dan pembukaan Olimpiade sudah semakin dekat.

Baca Juga: Larangan Warga AS Pergi ke Jepang Hingga Jajak Pendapat Olimpiade Tokyo Juli Mendatang

Panel kementerian kesehatan mengatakan virus mulai meningkat di Tokyo setelah tetap datar dalam beberapa bulan.

“Tren di Tokyo sudah menunjukkan tanda-tanda rebound,” kata menteri kesehatan, Norihisa Tamura, menurut surat kabar Asahi.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan penyelenggara Tokyo 2020 menuai kritik setelah putusan terbaru minggu ini bahwa sejumlah warga Jepang akan diizinkan untuk menonton pertandingan di Olimpiade.

Namun, jumlah kehadiran akan dibatasi dengan maksimal 50% dari kapasitas tempat atau maksimum 10.000 penonton. 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x