Kompas TV internasional kompas dunia

Kabel Putus, Kereta Gantung di Italia Jatuh, Sedikitnya 14 Tewas

Kompas.tv - 24 Mei 2021, 04:15 WIB
kabel-putus-kereta-gantung-di-italia-jatuh-sedikitnya-14-tewas
Sejumlah personil tim penyelamat tengah menyelidiki sebuah kereta gantung yang jatuh di jalur Stresa - Mottarone di kawasan Piedmont, Italia utara, Minggu (23/5/2021). (Sumber: Soccorso Alpino e Speleologico Piemontese via AP)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Gading Persada

ROMA, KOMPAS.TV – Sebuah kereta gantung yang mengangkut para turis di kawasan pegunungan di utara Italia jatuh pada Minggu (23/5/2021), hingga menewaskan 14 orang.

Seorang bocah juga harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami patah tulang dan terluka parah.

Wali Kota Stresa, Marcella Severino mengatakan, tampaknya kabel kereta gantung itu putus, dan kereta gantung itu terayun keras menabrak tiang dan jatuh ke tanah.

“Pada titik itu, kereta gantung terbalik beberapa kali sebelum menabrak sejumlah pohon,” katanya seperti dilansir dari Associated Press, Minggu (23/5/2021).

Beberapa penumpang yang meninggal, terlempar keluar dari kereta gantung.

Pemerintah Italia segera membentuk sebuah komisi untuk menyelidiki kecelakaan itu. Pertanyaan tentang kualitas dan keamanan infrastruktur transportasi Italia pun mencuat.

Baca Juga: 32 Kereta Gantung Tergelincir, Ratusan Orang Terjebak

Sejumlah foto dari lokasi kejadian menunjukkan sebuah kabin kereta gantung yang ringsek di sebuah lereng curam dekat puncak Mottarone di atas Danau Maggiore.

Menurut media Italia, kereta gantung itu diyakini jatuh dari ketinggian sekitar 15 meter.

“Ini kejadian yang sangat, sangat buruk,” kata Severino pada SkyTG24.

Kecelakaan di jalur Stresa – Mottarone itu terjadi sekitar 100 meter sebelum tiang kereta gantung terakhir, kata Walter Milan, juru bicara tim penyelamat pegunungan Italia.

Baca Juga: Kereta Gantung Kembali Beroperasi Pasca-perang Bosnia

Hingga Minggu malam, jumlah korban meninggal bertambah hingga 14 orang, setelah satu dari dua orang anak yang dilarikan ke Rumah Sakit Anak Regina Margherita di Turin meninggal dunia.

Bocah itu meninggal setelah sejumlah upaya untuk menghidupkan kembali jantungnya yang berhenti berdetak, gagal.

Sementara seorang bocah lainnya yang tiba di rumah sakit dalam keadaan tak sadar, masih berada dalam kondisi kritis.

Jalur kabel kereta gantung yang putus itu telah direnovasi pada tahun 2016, dan baru-baru ini dibuka kembali setelah ditutup selama lockdown pandemi.

Pada saat kejadian, diperkirakan banyak keluarga yang mengunjungi kawasan pegunungan itu untuk berlibur setelah pembatasan selama berbulan-bulan.

Kereta gantung merupakan sarana transportasi populer bagi para turis dan warga setempat untuk mencapai Mottarone di ketinggian 1.491 meter di atas permukaan laut.

Dari puncak Mottarone, para pengunjung akan disuguhi pemandangan sejumlah danau cantik dan kawasan pegunungan Piedmont Italia.

Sebuah taman hiburan kecil, Alpyland, juga ada di kawasan pegunungan itu, menawarkan sensasi menumpang roller coaster bagi anak-anak. Selain itu, sejumlah jalur sepeda gunung dan hiking juga tersedia.   

Baca Juga: Kereta Gantung Teleferik di Turki

Tragedi di hari Minggu itu tampaknya menjadi bencana kereta gantung terburuk sejak tahun 1998 saat sebuah jet tempur AS yang terbang rendah memutuskan kabel kereta ski di Cavalese, Dolomites, hingga menewaskan 20 orang.

Menteri Transportasi Italia, Enrico Giovannini, mengumumkan pembentukan sebuah komisi untuk menyelidiki tragedi itu. Ia juga telah meminta data perawatan dan inspeksi terhadap jalur kereta gantung itu.

Kendati penyebab kecelakaan belum ditentukan, insiden itu kembali mempertanyakan infrastruktur transportasi Italia. Pada tahun 2018, jembatan Morandi di Genoa runtuh setelah diabaikan selama bertahun-tahun, hingga menewaskan 43 orang.

Pada 2009, sebuah kereta barang yang mengangkut gas tergelincir di stasiun Viareggio dekat Lucca dan meledak, hingga menewaskan 32 orang. As roda kereta yang tak dirawat dengan baik dituding jadi penyebabnya.

Presiden Italia Sergio Mattarella saat menyampaikan belasungkawa, menyerukan penyelidikan menyeluruh terhadap seluruh norma keamanan transportasi.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x