Kompas TV internasional kompas dunia

Krisis Covid-19 di India, Tiga Orang Ditangkap Setelah Jual Tabung Oksigen Palsu

Kompas.tv - 7 Mei 2021, 14:34 WIB
krisis-covid-19-di-india-tiga-orang-ditangkap-setelah-jual-tabung-oksigen-palsu
Tabung oksigen palsu yang berasal dari Tabung Pemadam yang dicet ulang. (Sumber: Tanseem Haider/India Today)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Deni Muliya

NEW DELHI, KOMPAS.TV - Di tengah krisis Covid-19 di India, masih ada saja orang yang berusaha meraup keuntungan dengan cara yang tak benar.

Tiga orang ditangkap oleh kepolisian New Delhi setelah menjual tabung okisgen palsu untuk pasien Covid-19.

Ternyata yang dijual oleh ketiga orang tersebut adalah tabung pemadam kebakaran yang dicat ulang sehingga mirip tabung oksigen.

Baca Juga: Australia Akhirnya akan Sediakan Penerbangan untuk Bawa Pulang Warganya dari India

Mereka menjualnya untuk para pasien Covid-19 yang mengalami kesulitan bernapas.

Ketiga orang tersebut adalah Ravi Sharma (40 tahun), Mohammad Abdul (38) dan Shambhu Shah (30).

Ketiganya merupakan warga Alipur di Delhi.

Dikutip dari India Today, Kamis (6/5/2021), polisi menyita 530 tabung pemadam dan lebih dari 25 mulut pipa tabung oksigen saat lakukan penggerebekan.

Baca Juga: Baru Muncul, Akun Komunikasi Baru Donald Trump di Twitter Langsung Diblokir

Mereka juga menyita penggiling listrik yang digunakan untuk menghilangkan cat tabung, kaleng cat semprot dan uang tunai 49.500 Rupee atau setara Rp9,5 juta.

Polisi mengungkapkan penjualan oksigen palsu ditemukan berdasarkan keluhan dari LSM Radha Vallab Sewa Sangh.

Mukesh Khanna yang menjalankan LSM tersebut yang menyediakan tabung oksigen gratis untuk pasien Covid-19, mendatangi Kepolisian Farsh Bazar terkait tabung oksigen palsu itu.

Baca Juga: Bayi di India Meninggal Karena Covid-19, Orang Tuanya Menelantarkan Begitu Saja di Rumah Sakit

Ia mengatakan distributor dari tabung oksigen atas nama Varsha Engineering di Apni County.

Alipur telah menjual kepadanya tabung oksigen 4,5 liter seharga 5.5000 rupee atau setara Rp1,06 juta.

Namun ketika ia ingin membeli lebih banyak tabung oksigen, sang distributor menaikan harga menjadi 13.000 rupee (Rp2,5 juta) untuk tabung 4,5 liter.

Baca Juga: Cerita Ramadan dari Barcelona, Buka Puasa Bersama dan Salat Tarawih di Gereja Katolik

Distributor itu beralasan harganya dinaikkan karena ia telah membayar pajak ke pemerintah.

Khanna kemudian mengetahui bahwa pemerintah tak pernah memberikan pajak tambahan untuk tabung oksigen.

Ia pun mengajukan complain mengenai pasar gelap tabung oksigen oleh distributor tersebut.

Baca Juga: Vaksin Moderna Klaim Punya Tingkat Efikasi 96 Persen Lawan Covid-19 bagi Remaja Umur 12-17 Tahun

Kepolisian Delhi kemudian melakukan penggerebekan.

Setelah sampai lokasi mereka menemukan pelaku tengah mengecat tabung pemadam untuk diubah menjadi tabung oksigen.

“Selama penyelidikan ditemukan bahwa distributor Ravi Sharma sedang menghilangkan cat merah dari tabung pemadam yang digunakan untuk mengisi CO2,” kata Wakil Komisaris Polisi R Sathiyasundaram.

“Ia pun mengubahnya menjadi tabung oksigen dengan mengecatnya menjadi hitam dengan bantuan Abdul dan Shah,” tambahnya.

Baca Juga: Vladimir Putin Ungkap Keampuhan Vaksin Sputnik V, Disebut Sehebat Senapan Kalashnikov

Pelaku biasanya mengambil tabung pemadam yang kosong dan kedaluwarsa serta kemudian menjualnya.

Baik sebagai besi olahan atau untuk diisi ulang dengan CO2 untuk pemadam kebakaran.

Namun, krisis okisgen di Delhi karena Covid-19 membuat pelaku berencana meraih keuntungan dengan menjual tabung oksigen palsu.

Mereka menghapus warna merah tabung pemadam dan kemudian dicat ulang menjadi hitam dan kemudian membetulkan mulut tabung dan menjadikannya tabung oksigen.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x