Kompas TV internasional kompas dunia

Kisah Jatuh Bangun Kehidupan Pangeran Philip Mendampingi Ratu Inggris Elizabeth II

Kompas.tv - 9 April 2021, 19:58 WIB
kisah-jatuh-bangun-kehidupan-pangeran-philip-mendampingi-ratu-inggris-elizabeth-ii
Pangeran Philip dalam foto yang diambil pada 3 Juni 2012. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

LONDON, KOMPAS.TV - Pangeran Philip, Duke of Edinburgh dan suami dari Ratu Inggris Elizabeth II mendapatkan rasa hormat yang luas atas dukungannya yang teguh dan terus-menerus kepada Ratu Elizabeth II.

Itu adalah peran yang sangat sulit bagi siapa pun, apalagi seorang pria yang telah terbiasa dengan komando angkatan laut dan memiliki pendapat yang kuat atas berbagai hal.

Namun karakter yang sangat kuat itulah yang memungkinkannya untuk melaksanakan tanggung jawabnya dengan begitu efektif, dan memberikan dukungan sepenuh hati kepada istrinya dalam perannya sebagai Ratu.

Sebagai permaisuri pria untuk seorang penguasa wanita seperti dilansir BBC, Jumat (9/4/2021), Pangeran Philip tidak memiliki posisi konstitusional. Tetapi tidak ada seorang pun yang lebih dekat dengan monarki, atau yang lebih penting bagi Ratu, daripada Pangeran Philip.

Baca Juga: Pangeran Philip Meninggal Dunia, Klub-Klub Liga Inggris Ucapkan Bela Sungkawa

Pangeran Philip saat kecil bersama ibunya, seorang Putri Kerajaan Yunani (Sumber: BBC)

Masa Kecil

Pangeran Philip dari Yunani lahir pada 10 Juni 1921 di pulau Corfu. Akta kelahirannya menunjukkan tanggal 28 Mei 1921, karena Yunani saat itu belum mengadopsi kalender Gregorian.

Ayahnya adalah Pangeran Andrew dari Yunani, putra bungsu Raja George I dari Hellenes. Ibunya, Putri Alice dari Battenberg, anak tertua Pangeran Louis dari Battenberg dan saudara perempuan Earl Mountbatten dari Burma.

Setelah kudeta di Kerajaan Yunani pada tahun 1922, ayahnya diusir dari Yunani oleh pengadilan revolusioner.

Sebuah kapal perang Inggris yang dikirim oleh sepupu dari ayah Pangeran Philip, yaitu Raja George V dari Inggris, mengungsikan keluarga tersebut ke Italia. Philip yang saat itu masih bayi menghabiskan sebagian besar perjalanannya di tempat tidur bayi yang terbuat dari kotak jeruk.

Pangeran Philip adalah anak bungsu, satu-satunya anak laki-laki dalam keluarga dengan masa kecilnya dihabiskan dalam suasana yang penuh kasih sayang.

Pangeran memulai pendidikannya di Prancis tetapi, pada usia tujuh tahun, datang untuk tinggal bersama kerabatnya dari keluarga Mountbatten di Inggris, di mana dia bersekolah di sekolah persiapan di Surrey.

Pada momen itu, Ibu dari Pangeran Philip didiagnosis menderita skizofrenia dan ditempatkan di rumah sakit jiwa. Pangeran muda kemudian tidak banyak bertemu dengan Ibunya.

Pada tahun 1933, Pangeran Philip dikirim ke Sekolah Schloss Salem di Jerman bagian selatan, yang dikelola oleh perintis pendidikan Kurt Hahn. Namun dalam beberapa bulan, Hahn, yang adalah seorang Yahudi, terpaksa melarikan diri dari penganiayaan Nazi yang saat itu mulai berkuasa.

Baca Juga: Sebulan Dirawat Di Rumah Sakit, Pangeran Philip Akhirya Kembali ke Kastil Windsor

Pangeran Philip sedang inspeksi pasukan angkatan laut Inggris (Sumber: BBC)

Tradisi Pelayaran

Hahn pindah ke Skotlandia di mana ia mendirikan sekolah Gordonstoun, di mana sang pangeran juga dipindahkan setelah hanya dua semester bersekolah di Jerman.

Rezim pendidikan di Gordonstoun, dengan penekanan pada kemandirian anak, adalah lingkungan yang ideal bagi seorang remaja laki-laki yang terpisah dari orangtuanya dan merasa sangat mandiri.

Memasuki Perang Dunia II, Pangeran Philip memutuskan untuk berkarir di militer. Dia ingin bergabung dengan Royal Air Force atau Angkatan Udara Inggris. Namun keluarga ibunya memiliki tradisi pelayaran sehingga Pangeran Philip mengubah keputusan dan memilih menjadi kadet di Britannia Royal Naval College, atau Sekolah Perwira Angkatan Laut Inggris di Dartmouth.

Selama bersekolah di Darthmouth, Pangeran Philip diutus untuk mengawal dua putri muda kerajaan Inggris, yaitu (saat itu) Putri Elizabeth dan Putri Margaret, saat Raja George VI dan Ratu Elizabeth berkunjung dan berkeliling kampus sekolah di Darthmouth.

Menurut para saksi, Pangeran Philip terlihat berupaya menonjolkan diri, yang membuat kesan mendalam pada Putri Elizabeth yang berusia 13 tahun.

Philip dengan cepat membuktikan dirinya sebagai prospek yang luar biasa sebagai pasangan sang putri, lulus dengan predikat terbaik di kelasnya pada Januari 1940 dan terjun langsung ke medan perang dunia II untuk pertama kalinya di Samudra Hindia.

Pangeran Philip dipindahkan ke kapal perang HMS Valiant di Armada Inggris di Mediterania, di mana dia berpartisipasi pada Pertempuran Cape Matapan pada tahun 1941.

Sebagai perwira yang bertanggung jawab atas lampu sorot kapal, dia memainkan peran penting dalam aksi malam yang menentukan ini.

"Saya menemukan kapal lain dan menerangi bagian tengahnya, lalu kapal itu menghilang seketika di bawah tembakan peluru 15 inci dari jarak dekat," kata Pangeran Philip kepada BBC Radio 4 pada tahun 2014.

Pada Oktober 1942, dia adalah salah satu letnan pertama termuda di Angkatan Laut Kerajaan, bertugas di kapal perusak HMS Wallace.

Baca Juga: Usai Operasi Jantung, Pangeran Philip Dipindahkan Kembali ke RS King Edward VII Untuk Pemulihan

Pangeran Philip masa menjadi perwira Angkatan Laut Inggris (Sumber: BBC)

Percintaan dengan Putri Elizabeth Sebelum Menjadi Ratu

Selama periode ini, dia dan Putri Elizabeth muda telah bertukar surat, dan dia diundang untuk tinggal bersama keluarga Kerajaan pada beberapa kesempatan.

Setelah salah satu kunjungan ini, selama Natal 1943, Elizabeth meletakkan foto Philip, berseragam angkatan laut, di atas meja riasnya.

Hubungan mereka makin intim di masa damai, meskipun ada pertentangan dari beberapa bangsawan, yang salah satunya menggambarkan Pangeran Philip sebagai sosok "kasar dan tidak sopan".

Tetapi putri muda itu sangat mencintai Pangeran Philip dan pada musim panas 1946, Pangeran Philip mengutus seseorang untuk menghadap raja dan meminta izin untuk menikahi putrinya.

Namun sebelum pertunangan diumumkan, pangeran membutuhkan kewarganegaraan baru dan nama keluarga.

Dia melepaskan gelar Yunaninya, menjadi warga negara Inggris dan mengambil nama ibunya yang sangat Inggris, Mountbatten.

Sehari sebelum upacara pernikahan, Raja George VI menganugerahkan gelar Yang Mulia kepada Philip dan pada pagi hari pernikahan dia diangkat menjadi Duke of Edinburgh, Earl of Merioneth dan Baron Greenwich.

Pernikahan itu berlangsung di Westminster Abbey pada tanggal 20 November 1947. Itu, seperti yang dikatakan oleh Winston Churchill, "kilatan warna-warni keindahan" di Inggris pasca-perang yang kelabu.

Baca Juga: Pangeran Philip Sukses Jalani Operasi Jantung

Pangeran Philip saat menikah dengan Putri Elizabeth, beberapa tahun sebelum menjadi Ratu Inggris (Sumber: BBC)

Karir Dibatasi

Duke kembali ke karir angkatan lautnya dan ditempatkan di Malta di mana, setidaknya untuk sementara, pasangan itu dapat menjalani kehidupan keluarga layanan lainnya.

Putra mereka, Pangeran Charles, lahir di Istana Buckingham pada tahun 1948, dan seorang putri, Putri Anne, lahir tahun 1950.

Kemudian lahir Pangeran Andrew tahun 1960 dan Pangeran Edward tahun 1964.

Pada tanggal 2 September 1950, dia mencapai ambisi setiap perwira angkatan laut ketika dia diangkat ke menjadi komandan di kapal perang HMS Magpie.

Tapi karier angkatan lautnya dibatasi. Kesehatan George VI yang memburuk membuat putrinya harus mengambil lebih banyak tugas kerajaan dan membutuhkan suaminya di sisinya.

Philip mengambil cuti dari Royal Navy pada Juli 1951. Dia tidak pernah kembali berdinas setelah cuti itu.

Baca Juga: Pangeran Philip Dipindahkan ke Rumah Sakit Khusus Jantung di London

Ratu Inggris Elizabeth II sedang mendapat penghormatan dari suaminya, Pangeran Philip (Sumber: BBC)

Awal Elizabeth Menjadi Ratu

Suatu ketika, pasangan ini berlibur di Kenya pada bulan Februari, namun kabar datang bahwa Raja Inggris telah meninggal dunia akibat trombosis koroner - pembekuan darah jantung yang fatal.

Pangeran Philip kemudian diserahi tanggung jawab untuk menyampaikan kabar kepada istrinya bahwa dia sekarang adalah Ratu.

Pensiun dari Kehidupan Publik

Pangeran Philip pensiun dari kehidupan publik pada Agustus 2017 setelah puluhan tahun mendukung Ratu dan menghadiri acara untuk amal dan organisasinya sendiri serta untuk kerajaan.

Istana Buckingham menghitung Pangeran Philip sudah menyelesaikan 22.219 kegiatan untuk kerajaan sejak 1952, dan Theresa May, perdana menteri saat itu, berterima kasih padanya atas "pelayanan publik yang luar biasa".

Baca Juga: Ratu Elizabeth dan Pangeran Phillip Rayakan Ulang Tahun Pernikahan ke-73

Pangeran Philip dan istrinya Ratu Inggris Elizabeth II (Sumber: BBC)

Sumber Kekuatan sang Ratu

Pangeran Philip berhasil menggunakan posisinya untuk memberikan kontribusi besar bagi kehidupan Inggris dan memainkan perannya dalam membantu monarki menyesuaikan diri dengan perubahan sikap sosial selama bertahun-tahun.

Namun pencapaian terbesarnya tidak diragukan lagi adalah keteguhan dan kekuatan dukungannya untuk Ratu selama tahun-tahun panjang pemerintahannya.

Dia percaya pekerjaannya adalah, seperti yang dia katakan pada penulis biografinya, "Untuk memastikan Ratu bisa memerintah".

Pada pidato yang diberikan pada perayaan untuk menandai ulang tahun pernikahan emas pasangan itu, Ratu memberikan penghormatan kepada suaminya, pendamping pemimpin kerajaan terlama dalam sejarah Inggris.

"Dia adalah seseorang yang tidak mudah menerima pujian, tapi dia telah menjadi sumber kekuatanku selama ini. Aku, dan seluruh keluarga, serta banyak di negara lain, berutang padanya lebih besar daripada yang dia akan akui atau kita akan pernah tahu."




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x