Kompas TV internasional kompas dunia

Joe Biden Pecat Direktur Voice of America dan Wakilnya Yang Bebastugaskan Koresponden VOA Indonesia

Kompas.tv - 22 Januari 2021, 04:59 WIB
joe-biden-pecat-direktur-voice-of-america-dan-wakilnya-yang-bebastugaskan-koresponden-voa-indonesia
Robert R. Reilly (kanan), direktur VOA yang dipecat Joe Biden, Kamis (21/01/2021). Reilly adalah orang yang membebastugaskan koresponden VOA untuk Gedung Putih asal Indonesia, Patsy Widakuswara (Sumber: VOA)
Penulis : Edwin Shri Bimo

WASHINGTON, KOMPAS.TV — Pemerintah Amerika Serikat dibawah Joe Biden bergerak cepat mencopot sejumlah pejabat senior jajaran Voice of America dan badan yang mengawasi seluruh penyiaran internasional yang dibiayai pemerintah Amerika Serikat USAGM yang terkait dengan mantan presiden Donald Trump, demikian dilansir Associated Press Kamis, (21/01/2021)

Pemecatan yang dilakukan pemerintahan Biden dilandasi kekhawatiran U.S. Agency for Global Media USAGM diubah menjadi saluran propaganda pro-Trump. Badan itu hari Kamis (21/01/2021) mengumumkan direktur VOA dan wakilnya dicopot dari jabatan mereka dan kepala Kantor Penyiaran Kuba telah mengundurkan diri.

Langkah itu dilakukan hanya sehari setelah Presiden Joe Biden dilantik, yang langsung memerintahkan pengunduran diri CEO USAGM yang dipilih Trump, Michael Pack.

Baca Juga: Penuhi Janji, Biden Cabut Larangan Untuk Negara Muslim di Hari Pertama Menjabat

USAGM menyatakan, direktur VOA Robert Reilly telah dipecat hanya beberapa minggu setelah menjabat. Reilly menjadi bulan-bulanan kritik setelah minggu lalu menurunkan jabatan koresponden Gedung Putih VOA asal Indonesia, Patsy Widakuswara, yang mencoba mengajukan pertanyaan kepada mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo setelah sebuah acara.

Seperti dilaporkan NPR, Widakuswara melontarkan beberapa pertanyaan ketika Pompeo berjalan keluar dari gedung VOA, seraya mengacungkan jempol kepada seorang pria di serambi yang ramai.

Reporter wanita itu bertanya apa yang Pompeo lakukan untuk memperbaiki reputasi AS di seluruh dunia. 

Tidak mendapat respon, kemudian Widakuswara bertanya: "Pak Menteri, apakah Anda menyesal mengatakan akan ada pemerintahan Trump yang kedua?" 

Tapi Pompeo tetap tidak menanggapi pertanyaan tersebut.

Baca Juga: Biden Dilantik Jadi Presiden AS, China Langsung Sanksi Pejabat Tinggi Era Trump

Kompas.com mengutip laporan NPR menunjukkan Widakuswara kemudian berbalik menekan Reilly, "Direktur, mengapa Anda tidak menanyakan satu pun pertanyaan yang ingin kami ketahui?" Reilly bertanya siapa dia, dan Widakuswara mengidentifikasi dirinya sebagai reporter Voice of America Gedung Putih. 

Direktur baru VOA itu dengan suara marah berkata, "Kamu jelas tidak tahu bagaimana harus bersikap." Dia menambahkan, Widakuswara tidak "berwenang" berada di sana untuk mengajukan pertanyaan. 

"Saya tahu, tapi saya jurnalis, dan saya dibayar untuk mengajukan pertanyaan," kata Widakuswara menanggapi reaksi tersebut. 

Baca Juga: Jurnalis VOA Indonesia Dibebastugaskan dari Gedung Putih Usai Cecar Pertanyaan ke Menlu AS

Wakil Direktur VOA, Elizabeth Robbins kemudian mengatakan, "Kita sudah selesai di sini." Robbins, sebelumnya adalah pejabat Departemen Luar Negeri AS di bawah Pompeo.

Robbins tidak lama kemudian memerintahkan agar Widakuswara dipindahkan dari tugas meliput di Gedung Putih.

Seperti dilaporkan Associated Press, dua orang pejabat yang mengetahui tentang pencopotan Reilly dan Robbins namun tidak ingin disebutkan namanya karena tidak berhak membuat pernyataan kepada pers mengatakan, kedua orang itu dikawal satpam VOA dan dipaksa keluar gedung. 

Kemudian Jeffrey Shapiro yang juga baru saja ditunjuk mengepalai Radio Cuba dan TV Marti, mengundurkan diri atas permintaan pemerintahan yang baru.

Baca Juga: Di Hari Pertama Menjabat, Joe Biden Langsung Pecat Kepala Staf Pelayan Gedung Putih

Michael Pack, mantan CEO USAGM, mengundurkan diri hanya beberapa jam setelah Biden dilantik. Dialah yang menunjuk ketiga orang yang diberhentikan pada Kamis (21/01/2021).

Segera setelah pengunduran dirinya, Gedung Putih mengumumkan seorang jurnalis veteran VOA, Kelu Chao, akan memimpin USAGM untuk sementara.

Pack membuat kehebohan ketika memecat semua pejabat senior di bawah kendalinya setelah ditunjuk tahun lalu. Tindakan tersebut dikritik karena mengancam independensi editorial berbagai lembaga jurnalisme yang berada dibawah USAGM.

Baca Juga: Langsung Tancap Gas, Biden Teken 10 Kebijakan Hadapi Pandemi

Tindakan tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa Pack, pembuat film konservatif dan rekan bekas ahli strategi politik Trump, Steve Bannon, bermaksud untuk mengubah outlet media AS yang terhormat menjadi mesin propaganda pro-Trump. 

Benar saja, hari Selasa dia menunjuk orang-orang sayap kanan politik Amerika untuk duduk di jajaran pimpinan Radio Free Asia, Radio Free Europe/Radio Liberty dan Middle East Broadcasting Networks.

Biden diharapkan membuat perubahan besar pada struktur dan manajemen badan penyiaran, dan mundurnya Pack menjadi pertanda perubahan itu datang lebih cepat. 

VOA didirikan selama Perang Dunia II dan piagam kongresnya mengharuskan VOA untuk menyajikan berita dan informasi independen kepada khalayak internasional.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x