Kompas TV internasional kompas dunia

Drone Mulai Dilirik Untuk Mengirim Tes Covid-19

Kompas.tv - 24 November 2020, 23:47 WIB
drone-mulai-dilirik-untuk-mengirim-tes-covid-19
Operator drone Peter Trempeck tengah mengawasi pendaratan drone secara mandiri dalam presentasi di depan awak media di dekat laboratorium Labor Berlin di Berlin, Jerman, Senin (23/11). (Sumber: AP Photo / Markus Schreiber)
Penulis : Vyara Lestari

BERLIN, KOMPAS.TV – Selain untuk menghasilkan gambar dan rekaman ciamik, penggunaan drone kini mulai dilirik untuk fungsi yang lain.

Sebuah laboratorium Jerman berharap dapat memangkas waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan tes virus corona ke seluruh Berlin dengan menggunakan drone hingga tidak perlu melintasi jalanan macet ibukota.

Matternet, sebuah perusahaan yang berbasis di California, Amerika Serikat (AS), kini tengah melakukan pengetesan drone antara sebuah rumah sakit dan Labor Berlin, salah satu laboratorium terbesar di Eropa.

Baca Juga: Jokowi Gunakan Drone dan Traktor Apung Urus Food Estate

Rute yang dilalui drone tersebut berjarak sekitar 11 kilometer, dan diharapkan mampu mempersingkat waktu tempuh standar dari sekitar 1 jam menjadi hanya sekitar 10 menit saat layanan pengiriman tes via drone ini mulai diberlakukan pada Januari tahun depan.

Harapan akhirnya adalah drone-drone ini mampu melakukan pengiriman secara teratur ke laboratorium dari 6 titik di sekitar Berlin, memangkas menit-menit penting yang dibutuhkan untuk putar haluan dan mengirimkan kembali hasil tes Covid-19.

 “Seluruh topik dari ‘waktu menuju hasil’ ini sangat penting, terutama bila ada kecurigaan adanya infeksi,” ujar Klaus Tenning yang memimpin proyek Labor Berlin seperti dikutip dari Associated Press, Selasa (24/11). “Anda ingin mengidentifikasi orang tersebut dan mendapatkan hasilnya sesegera mungkin hingga orang tersebut dapat mengisolasi diri atau dapat melanjutkan kehidupan normal sehari-hari.”

Baca Juga: Drone Anti Polusi Udara ala Mahasiswa UNY

Setiap rute akan dilayani oleh 2 buah drone yang secara teori dapat terbang selama 24 jam dalam sehari. Baterai di dalam drone akan otomatis terganti saat hampir habis, hingga tak perlu menghabiskan waktu untuk pengisian baterai.

Setiap drone dapat membawa sekitar 40 sampel. Tak cuma tes Covid-19 yang diangkut, tapi juga sampel-sampel lain yang perlu diperiksa di laboratorium.

Operator drone Peter Trempeck tengah mempertunjukkan drone yang membawa wadah khusus dalam presentasi di depan awak media di dekat laboratorium Labor Berlin di Berlin, Jerman, Senin (23/11). (Sumber: AP Photo / Markus Schreiber)

“Sejak awal, kita sudah bilang bahwa ini akan menjadi proyek kerja,” kata Tenning.

Menurut Institut Robert Koch, badan pengontrol penyakit Jerman, 175 laboratorium di Jerman memiliki kapasitas tes Covid-19 gabungan sebanyak 307.000 tes per hari.

Setiap minggu, lebih dari 1 juta tes PCR untuk Covid-19 dilakukan, beberapa di pusat-pusat tes dan lainnya di tempat praktek dokter dan rumah sakit. Menurut Tenning, ada yang bisa diperbaiki dalam hal pengiriman sampel dari beberapa lokasi tes ke laboratorium.

Baca Juga: Hebat! Siswa SMA Ciptakan Drone Dari Barang Bekas

“Situasi darurat seperti pandemi dapat membawa perubahan dan inovasi yang lebih cepat,"  ujarnya.

Matternet sudah menjalankan sistem pengiriman serupa menggunakan drone di Swiss dan AS, namun Berlin akan menjadi negara pertama yang menjalankan sistem seperti ini di Uni Eropa. Matternet sendiri tengah menanti pemberlakuan peraturan-peraturan baru drone pada 30 Desember sebelum memulai pengoperasian sistem dronenya.

Jika secara tak terduga sebuah mesin drone mati, drone akan mengeluarkan parasut. Drone-drone ini juga dapat mendeteksi pesawat lain seperti helikopter, dan pusat kendali drone akan tersambung dengan helikopter untuk menghindari drone terbang di area yang sama.

Baca Juga: Trump Jual Helikopter Pribadi, Minat? Cek Harganya

Namun, sebagian besar, drone-drone ini akan beroperasi secara mandiri.

“Mereka akan mulai sendiri dan mengikuti rute yang sudah ditentukan, lalu mendarat secara mandiri di tujuan,” terang Alex Norman, manajer proyek Matternet.

Fase selanjutnya dari pandemi tampaknya akan dimulai saat vaksin mulai tersedia. “Pada tahap ini tidak ada rencana kongkrit untuk menggunakan drone untuk mengirim vaksin, tapi ini bisa jadi kemungkinan di masa depan,” tambah Norman.

Matternet kini juga tengah mengembangkan wadah penyimpanan yang dilengkapi dengan pengaturan suhu yang dapat membawa sejumlah vaksin yang membutuhkan ruang penyimpanan sangat dingin.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x