Kompas TV internasional kompas dunia

Presiden Azerbaijan Puas dengan Pendudukan di Wilayah Nagorno-Karabakh

Kompas.tv - 20 November 2020, 19:48 WIB
presiden-azerbaijan-puas-dengan-pendudukan-di-wilayah-nagorno-karabakh
Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati

BAKU, KOMPAS.TV - Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev menunjukkan rasa puasnya bisa menduduki wilayah di Nagorno-Karabakh.

Aliyev mengungkapkan bahwa negaranya berhasil mengambil alih daerah Aghdam.

Daerah tersebut diberikan oleh Armenia kepada Azerbaijan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata terkait sengket Nagorno-Karabakh.

Baca Juga: Akun Resmi Paus Berikan Tanda Suka pada Foto Model Seksi Brasil, Vatikan Minta Penjelasan Instagram

Pada gencatan senjata pekan lalu, Armenia harus menyerahkan sejumlah wailayah di luar perbatasan Nagorno-Karabakh ke Azerbaijan.

Aghdam pun menjadi daerah pertama yang diberikan Armenia kepada Azerbaijan.

“Hari ini, dengan perasaan bangga yang tak ada habisnya, saya memberitahu mengenai pembebasan Aghdam. Aghdam milik kita” tutur Aliyev, Jumat (20/11/2020), seperti dikutip dari AP.

Baca Juga: China Harus Hati-Hati, Trump Dikabarkan Bakal Lakukan Serangan Gila Terakhir

Aliyev mengungkapkan pihak Azerbaijan mengambil alih wilayah Aghdam tanpa melepaskan tembakan atau mengalami kekalahan.

Dia menegaskan ini merupakan salah satu kesuksesan politik besar, yang tak akan mampu dicapai tanpa bantuan militer.

“Azerbaijan mampu mencapai apa yang diinginkannya di arena politik setelah meraih kemenangan gemilang di medan perang,” katanya.

Kesuksesan ini disambut gempita oleh rakyat Azerbaijan di Ibu Kota Baku, dengan merayakan pengambilalihan Aghdam dengan mengibarkan bendera negara.

Baca Juga: Ada Produsen Kandidat Vaksin Corona Klaim Manjur 94.5 Persen

Meski begitu, jelas hal ini menjadi sesuatu yang pahit bagi masyarakat Armenia, yang kemudian melakukan unjuk rasa besar-besaran di Ibu Kota Yerevan.

Pertempuran di Nagorno-Karabakh antara tentara Azerbaijan dan Armenia terjadi sejak 27 September lalu.

Pertempuran itu membuat ribuan orang tewas. Gencatan senjata sempat dua kali terjadi, namun pertempuran kembali terjadi.

Baca Juga: Kesal dengan Sikap Trump, Biden Akhirnya Lontarkan Hinaan

Tetapi setelah gencatan senjata terakhir, kedua pihak tidak lagi melanjutkan pertempuran.

Nagorno-Karabakh menjadi wilayah sengketa kedua negara setelah terpisah dari Uni Sovyet.

Meski berada di wilayah Azerbaijan, mayoritas etnis Armenia yang menduduki Nagorno-Karabakh.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x