Kompas TV internasional kompas dunia

Penyerangan di Gereja Prancis, Emmanuel Macron: Prancis Sedang Diserang

Kompas.tv - 30 Oktober 2020, 03:46 WIB
penyerangan-di-gereja-prancis-emmanuel-macron-prancis-sedang-diserang
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi gereja di kota Nice, Prancis yang diserang pada Kamis (29/10/2020). Tiga orang tewas dalam peristiwa ini. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu

Kepala polisi nasional Prancis telah memerintahkan peningkatan keamanan di gereja dan masjid awal pekan ini, tetapi tidak ada polisi yang tampak menjaga gereja Nice ketika diserang.

Seperti dilansir dari Associated Press, tidak ada pasukan keamanan yang terlihat berjaga di beberapa situs keagamaan terkemuka di Paris pada hari Kamis.

Sebelumnya, seorang pria bersenjatakan pisau, menyerang orang-orang di dalam sebuah gereja Prancis, Kamis kemarin. Tiga orang tewas dalam peristiwa ini.

Baca Juga: Pemenggalan dan Penusukan di Nice, Prancis Tingkatkan Status Ancaman Keamanan ke Level Tertinggi

Pelaku penyerangan diyakini bertindak seorang diri dan polisi tidak mencari penyerang lain yang terkait dengan peristiwa penusukan.

"Dia berteriak 'Allahu Akbar!' Berulang kali, bahkan setelah dia terluka," kata Walikota Nice Christian Estrosi, seperti dilansir dari the Associated Press.

Ia memastikan seorang wanita dan seorang pria langsung meninggal di dalam gereja. Sementara seorang wanita lainnya berusaha melarikan diri dengan berlari ke bar terdekat, tetapi dia sudah terlanjur terluka parah.

Kemudian terdengan suara tembakan, yang ternyata berasal dari polisi yang datang dan menembak pelaku. Para saksi mata berteriak ketika mendengar suara tembakan di dalam gereja.

Beberapa saat setelah itu, masih terdengar suara ledakan saat polisi meledakkan benda-benda mencurigakan.

Baca Juga: Linimasa Serangan Teroris di Prancis Beberapa Tahun Terakhir

Kejadian ini adalah serangan ketiga sejak Charlie Hebdo menerbitkan kembali karikatur Nabi Muhammad pada September lalu.

Pada September lalu, persidangan kembali dibuka untuk kasus serangan terhadap kantor penerbitan Charlie Hebdo dan sebuah super market Yahudi pada tahun 2015.

Orang-orang bersenjata dalam serangan 2015, mengaku setia kepada kelompok ISIS dan Al-Qaeda, yang baru-baru ini menyerukan serangan baru terhadap Prancis.

Vonis untuk kasus penyerangan Charlie Hebdo tahun 2015 rencananya akan diputuskan pada 13 November.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x