Kompas TV feature tips, trik, dan tutorial

7 Perbedaan Kompor Induksi dan Kompor Listrik, Cek Biaya, Cara Kerja, hingga Suhu Tertingginya!

Kompas.tv - 20 September 2022, 19:11 WIB
7-perbedaan-kompor-induksi-dan-kompor-listrik-cek-biaya-cara-kerja-hingga-suhu-tertingginya
Ilustrasi. Memasak menggunakan kompor induksi. (Sumber: Shutterstock via Tribunnews)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Meski sama-sama menggunakan listrik sebagai sumber energi, kompor induksi dan kompor listrik memiliki sejumlah perbedaan.

Saat ini, pemerintah bersama PT PLN sedang menggencarkan program konversi kompor gas menjadi kompor induksi untuk rumah tangga.

Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Darmawan Prasodjo mengungkapkan, penggunaan kompor induksi dapat menghemat pengeluaran Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) hingga Rp330 miliar per tahun.

Hal itu diungkapkan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI pada Rabu, 14 September 2022.

Berikut 7 perbedaan kompor induksi dan kompor listrik mulai dari cara kerja hingga suhu tertinggi dari masing-masing kompor, yang telah KOMPAS.TV rangkum.

Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Kompor Induksi, Cepat Dingin tapi Tak Sembarang Alat Masak Bisa Digunakan

1. Beda pemanas dan cara kerja kompor

Dilansir Kompas.com, pemanas pada kompor listrik terdiri dari elemen kawat pemanas nikrom yang tertanam dalam insulasi porselen. Kawat tersebut terbungkus dan terpasang di dalam kumparan besi berongga. 

Panas yang dihasilkan oleh kawat elemen nikrom ditransfer ke kumparan besi, sehingga besi menjadi panas. Panas tersebut kemudian ditransfer secara konduksi ke peralatan masak di atasnya. 

Sementara panas yang dihasilkan dari kompor induksi berasal dari medan elektromagnetik. Elektromagnet menginduksi arus eddy (fenomena yang terjadi pada medan magnet yang menembus konduktor, sehingga menimbulkan pusaran). 

Arus tersebut nantinya akan menghasilkan panas di alat masak yang bersifat feromagnetik (bahan yang mudah ditarik oleh magnet).

Arus eddy yang mengalir di permukaan titik pemanas kemudian akan memasak makanan yang ada di dalam panci yang bersifat feromagnetik. 

2. Keamanan

Permukaan kompor induksi dibuat dari bahan nonferomagnetik. Artinya, akan tetap dingin saat tersentuh tangan meskipun arus eddy mengalir.

Oleh karena itu, permukaan kompor induksi terasa dingin saat disentuh tangan, bahkan ketika kompor sedang menyala.

Sedangkan kompor listrik yang menyala akan tetap terasa panas jika tersentuh tangan. Kompor listrik juga perlu waktu untuk kembali dingin setelah digunakan.

Selain itu, seperti dilansir laman perusahaan pembuat perabot rumah tangga Rinnai, kompor induksi juga memiliki fitur-fitur otomatis yang dapat mengatur durasi waktu memasak, sehingga tetap aman meski ditinggalkan.

3. Peralatan masak yang bisa digunakan

Panas yang dihasilkan dari kompor induksi hanya bekerja pada alat masak yang bersifat feromagnetik, di antaranya pot besi atau pot stainless steel

Oleh karena itu, alat-alat masak yang terbuat dari bahan nonferomagnetik, termasuk logam yang tidak mengandung besi atau baja, misalnya alat masak berbahan aluminium atau tembaga, tidak bisa menerima panas dari kompor induksi.

Sementara, dilansir Kompas.com, peralatan memasak yang dapat digunakan pada kompor listrik di antaranya panci baja tahan karat, panci besi, dan panci berbahan baja karbon.


Baca Juga: Konversi Kompor Gas ke Kompor Listrik Diuji Coba, Mana yang Lebih Unggul?

4. Waktu memasak

Waktu yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan kompor induksi terhitung lebih cepat daripada memasak menggunakan kompor listrik. 

Saat memasak menggunakan kompor induksi, tidak ada panas yang keluar dari jalur titik pemanas, sehingga biaya energinya lebih rendah. Sebab, energi panas hanya mengalir dan tertuju pada alat masak di atasnya.

Sementara kompor listrik mengeluarkan panas berlebih saat memasak, bahkan setelah arus listrik berhenti, sehingga dapat menambah biaya energi untuk listrik.

5. Biaya

Harga kompor induksi lebih mahal daripada kompor listrik. Akan tetapi dari segi biaya memasak, kompor induksi dinilai lebih hemat.

Sifat kompor induksi yang tidak memancarkan panas selain ke alat masak di atasnya, menyebabkan panas tak menyebar hingga ke sekitar area memasak.

Tidak seperti kompor listrik yang masih memancarkan panas ke sekitarnya, suhu ruangan juga tak akan terpengaruh apabila menggunakan kompor induksi.

Dilansir laman Rinnai, kompor induksi lebih awet dan lebih hemat listrik daripada kompor listrik.

6. Efisiensi energi

Berdasarkan tingkat efisiensi energi, kompor induksi lebih direkomendasikan daripada kompor listrik karena bisa menghemat energi lebih banyak.

Mengutip Rinnai, kompor induksi menggunakan reaksi elektromagnetik untuk menghantarkan panas ke makanan dalam alat masak dengan kemampuan hingga sekitar 80 – 90 persen. 

Sedangkan kompor listrik hanya dapat mencapai efisiensi energi sekitar 70 persen.

7. Suhu tertinggi

Suhu tertinggi dari kompor induksi lebih rendah daripada kompor listrik.

Dilansir laman Rinnai, panas kompor induksi mencapai suhu 351 derajat Celcius, sedangkan kompor listrik bisa mencapai suhu lebih tinggi, yakni 393 derajat Celcius.

Baca Juga: Pemerintah Uji Coba Konversi Gas Elpiji 3 Kilo ke Kompor Listrik di Sejumlah Daerah, Termasuk Solo

 



Sumber : Kompas TV, Kompas.com, rinnai.co.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x