Kompas TV feature discography

5 Peristiwa Penting pada 7 Juli: Saat Inggris Diguncang Rentetan Bom Bunuh Diri dalam Satu Hari

Kompas.tv - 7 Juli 2021, 05:50 WIB
5-peristiwa-penting-pada-7-juli-saat-inggris-diguncang-rentetan-bom-bunuh-diri-dalam-satu-hari
Ilustrasi ledakan bom bunuh diri di Inggris. (Sumber: Shutterstock)
Penulis : Gading Persada

Pada 7 Juli 2005 pernah menjadi hari yang kelam bagi negara Inggris.

Pasalnya pada tanggal itu pernah terjadi aksi bom bunuh diri.

Setidaknya, ada empat ledakan bom bunuh diri terjadi di tiga jalur kereta bawah tanah dan sebuah bus di London, Inggris.

Bom London 2005 adalah serangkaian pengeboman yang terjadi di jaringan transportasi umum di London, Britania Raya pada pagi hari 7 Juli 2005 saat jam-jam padat.

Korban jiwa mencapai setidaknya 56 orang. Empat ledakan terjadi di tiga jalur kereta api bawah tanah dan sebuah bus di pusat kota London.

Keempat ledakan tersebut diperkirakan dilakukan oleh teroris dan terjadi tepat pada saat konferensi G8 dibuka di Skotlandia pada sore hari sehari sebelumnya.

London juga kebetulan terpilih sebagai penyelenggara Olimpiade 2012 sehari sebelumnya. Motif tepatnya masih belum diketahui pasti.

Kejadian ini merupakan serangan teroris terburuk kedua di Britania Raya pada masa pasca-Perang Dunia II sejak pengeboman pesawat Pan Am Penerbangan 103 pada tahun 1988 yang menelan sebanyak 270 korban jiwa.

Baca Juga: Inggris Bersiap Longgarkan Pembatasan Pandemi Covid-19 pada 19 Juli

4. 165 Tewas dalam Serangan Bom di Irak

Ilustrasi ketika petugas mengevakuasi serangan bom bunuh diri Irak. (Sumber: AFP via Kompas.com)

Pada tanggal 7 juga, kali ini tahun 2007, sejarah mencatat sebuah serangan bom melanda Kota Amrili di Irak. 

Sebuah bom truk meledak di tengah pasar yang ramai pengunjung. Sebanyak 165 orang tewas dan 255 lainnya luka-luka pada serangan tersebut. 

5. Meninggalnya Sutopo Purwo Nugroho

Almarhum Sutupo Purwo Nugroho (Sumber: KOMPAS/Hendra A Setyawan)

Sutopo Purwo Nugroho lahir di Boyolali, Jawa Tengah, 7 Oktober 1969 dan meninggal di Guangzhou, Tiongkok, 7 Juli 2019 pada umur 49 tahun.

Ia adalah seorang Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat di BNPB. Sosoknya sangat dihargai dan dihormati oleh wartawan kala itu.

Meskipun melawan penyakit kanker paru-paru yang dideritanya dulu, Sutopo selalu aktif memberikan informasi-informasi tentang kebencanaan yang terjadi di Indonesia. 

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Bakal Cabut Izin Usaha Jika Perusahaan Pecat Pelapor Pelanggaran PPKM Darurat




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x