Kompas TV entertainment lifestyle

Terlalu Banyak Menonton Konten Boneka Arwah, Ini Bahayanya bagi Anak-Anak

Kompas.tv - 8 Januari 2022, 11:36 WIB
terlalu-banyak-menonton-konten-boneka-arwah-ini-bahayanya-bagi-anak-anak
Ilustrasi. Psikolog dari Universitas Indonesia, A. Kasandra Putranto, mengungkapkan dampak menonton konten boneka arwah atau spirit doll pada anak-anak. (Sumber: Pexels/Walter Saravia)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV – Psikolog dari Universitas Indonesia, A. Kasandra Putranto, mengungkapkan dampak menonton konten boneka arwah atau spirit doll pada anak-anak.

Seperti diketahui, spirit doll kini tengah ramai menjadi pembicaraan setelah para selebritas Tanah Air ramai-ramai mengadopsi boneka yang disebut-sebut berisi arwah ini.

Salah satunya yang paling heboh adalah Ivan Gunawan. Desainer kondang ini mengadopsi dua boneka arwah yang diberi nama Miracle Putra Gunawan dan Marvelous Putra Gunawan.

Baca Juga: Ramai Spirit Doll, Inilah Ratusan Koleksi Boneka Mirip Bayi MIlik Ibu Rumah Tangga di CImahi!

Tak hanya Ivan, Celine Evangelista juga mengadopsi spirit doll. Dia memperkenalkan boneka arwahnya tersebut sebagai anak kelimanya.

Fenomena spirit doll yang tengah menjadi perhatian publik ini ternyata memiliki dampak yang kurang baik bagi anak-anak.

Psikolog Kasandra mengatakan, anak-anak yang terlalu banyak melihat konten tentang spirit doll di media sosial dikhawatirkan dapat mempercayai keyakinan yang salah.

Hal ini karena konten boneka arwah yang bertebaran di media sosial kerap menampilkan spirit doll sebagai makhluk hidup.

"Karena otaknya yang belum berkembang penuh, anak-anak cenderung untuk mempercayai apapun yang dilihat baik secara online ataupun langsung," kata Kasandra, dikutip dari Antara, Sabtu (8/1/2022).

Baca Juga: PP Muhammadiyah Larang Menganggap Boneka Arwah Layaknya Manusia, Bertentangan dengan Agama dan Sains

Kasandra menegaskan, menonton konten boneka arwah tidak serta-merta membuat anak memiliki gangguan psikotik dengan mengembangkan delusi.

Hal ini karena gangguan psikotik ini terjadi akibat faktor genetik, pola asuh, tekanan, dan trauma.

Oleh karena itu, peran orang tua dalam mengawasi tontonan anak sangat penting. Mengingat, media sosial saat ini sangat terbuka dengan berbagai konten, termasuk konten boneka arwah.

Soal mengapa seseorang memutuskan untuk mengadopsi boneka arwah, Kasandra membeberkan alasannya.

Menurutnya, orang dewasa mengadopsi spirit doll karena kebutuhan sosialnya tidak terpenuhi. Kebutuhan sosial ini dapat berupa kebutuhan untuk memelihara atau merawat orang lain.

Di sisi lain, perasaan kesepian atau tidak memiliki teman juga bisa menjadi faktor lain. Seseorang kemudian menggunakan boneka arwah ini untuk mengatasi rasa kesepiannya.

Baca Juga: Rahasia di Balik Spirit Doll dan Kenapa Sekarang Begitu Digandrungi?

Bagi pasangan yang belum memiliki momongan, Kasandra berpendapat bahwa mengadopsi spirit doll mungkin juga dilakukan untuk menggantikan anak.

“Selain itu untuk hiburan, konten, marketing, untuk memperoleh kekayaan dan kemasyhuran, atau memang ada gangguan seperti Anatoly Moskvin (sejarawan yang membuat mayat gadis menjadi boneka)," imbuh Kasandra.

Kasandra kembali menegaskan, wajar apabila seseorang mengadopsi atau bermain dengan boneka arwah.

“Selama pemilik sadar bahwa benda itu hanya boneka dan tidak dapat menggantikan sosok anak atau teman," pungkasnya.




Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x