Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Beras Langka dan Mahal, Wapres Minta Pasokan Beras Segera Digelontorkan ke Pasaran

Kompas.tv - 13 Februari 2024, 14:58 WIB
beras-langka-dan-mahal-wapres-minta-pasokan-beras-segera-digelontorkan-ke-pasaran
Wakil Presiden (Wapres) RI, K.H. Ma’ruf Amin, meminta pasokan beras milik Bulog agar segera digelontorkan ke pasaran untuk menghindari beras langka dan mahal. (Sumber: menpan.go.id)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Presiden (Wapres) RI, K.H. Ma’ruf Amin, meminta pasokan beras milik Bulog agar segera digelontorkan ke pasaran untuk menghindari terjadinya beras langka dan mahal.

Seperti diketahui, ketersediaan beras jenis premium di pasaran belakangan ini menjadi sorotan.  Diketahui, stok beras premium menurun karena ada panen raya yang tertunda. 

Terkait hal tersebut, Wapres memerintahkan agar pasokan beras di Bulog untuk segera digelontorkan ke masyarakat.

“Saya kira beras itu, menurut yang saya tahu, di Bulog itu ada sekitar 800.000 ton," kata Wapres Ma'ruf usai memimpin Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Istana Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (12/02/2024).

"Oleh karena itu, saya minta memang ini (beras) supaya segera bisa digelontorkan kepada masyarakat, supaya tidak ada kekurangan beras di masyarakat,” ujarnya.

Selain masalah stok beras, Wapres juga meminta pemangku kepentingan untuk berusaha menjaga harga beras agar tetap stabil.

“Jangan sampai harganya tinggi. Itu kita harapkan begitu,” tambahnya.

Selain pasokan beras sebanyak 800.000 ton di Bulog, kata Wapres, pemerintah juga sedang dalam proses mengimpor sebanyak 400.000 ton beras. 

Dengan begitu diharapkan, stok beras yang didistribusikan ke pasaran bisa menurunkan gejolak di masyarakat, sekaligus menekan harga beras agar tidak melambung tinggi.

Baca Juga: Harga Naik di Pasaran, Bapanas Bantah Bansos Sebabkan Beras Langka dan Mahal

“Kalau tidak digelontorkan, kemudian di pasaran jadi tidak ada. [Masalah] ini supaya teratasi. Kedua, sekaligus menekan harga jangan sampai tinggi,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, memastikan bahwa beras di pasaran tidak langka dan stoknya cukup. 

Dia menegaskan, saat ini stok beras dalam cadangan beras pemerintah (CBP) aman di angka 1,3 juta ton beras dan akan terus bertambah seiring dengan masuknya beras impor di Tanjung Priok yang ditargetkan 200.000 ton secara bertahap.

“Jadi beras itu ada, pemerintah siapkan cadangan pangan pemerintah sekarang 1,3 juta ton. Kita juga masih bongkar. Buktinya di Pasar Induk Cipinang ada di atas 30.000 ton dan akan terus bertambah,” ujar Arief saat ditemui media di Pusat Induk Beras Cipinang, Jakarta, dikutip dari Kompas.com, Senin (12/2/2024).

“Beras hari ini cukup, buktinya kalau enggak percaya main saja ke pasar, di rumah tangga, di rumah bapak ibu semua pasti ada beras, enggak ada yang enggak ada beras,” ucapnya.

Meski begitu, Arief tak memungkiri bahwa kondisi produksi beras di Tanah Air sedang merosot karena kemarau panjang El Nino yang menyebabkan petani gagal panen. 


 

Namun, kondisi itu tak membuat pemerintah diam dan sudah melakukan langkah importasi beras yang dalam waktu dekat ini akan masuk sebanyak 500.000 ton beras. 

“Jadi saya tegaskan hari ini, stok pemerintah cukup yah,” tegasnya.

Baca Juga: Kata Guru Besar IPB soal Penyebab Beras Premium Langka di Pasaran



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x