Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Menteri BUMN Erick Thohir Sebut Kenaikan Harga Beras Terjadi di Seluruh Dunia

Kompas.tv - 12 Februari 2024, 17:49 WIB
menteri-bumn-erick-thohir-sebut-kenaikan-harga-beras-terjadi-di-seluruh-dunia
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, kenaikan harga beras saat ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Tapi juga di seluruh dunia. Erick menyebut harga beras dan bahan pangan lainnya melambung karena faktor geopolitik. (Sumber: PTPN Group)
Penulis : Dina Karina | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, kenaikan harga beras saat ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Tapi juga di seluruh dunia.

Erick menyebut harga beras dan bahan pangan lainnya melambung karena faktor geopolitik. 

"Di seluruh dunia memang harga pangan sedang meningkat. Nah, karena itulah pemerintah terus hadir untuk memberikan bantuan kepada masyarakat," kata Erick saat meninjau Pasar Klender, Jakarta Timur, Senin (12/2/2024).

"Jadi luar biasa pemerintah Indonesia, memang harga beras dan pangan dunia sedang naik, kenapa naiknya karena tentu situasi geopolitik, ada peperangan di beberapa negara dan penjajahan saudara kita di Gaza," tambahnya. 

Erick mengunjungi pasar itu bersama Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi. Mereka melaksanakan instruksi Presiden Joko Widodo yang meminta beras cadangan Bulog agar membanjiri pasar-pasar. 

Baca Juga: Harga Mahal dan Stoknya Langka, Jokowi Perintahkan Banjiri Pasar dengan Beras Bulog

Erick berujar, harga pangan dunia naik bukan kali ini saja, namun sudah terjadi selama beberapa tahun terakhir.

Selain faktor geopolitik, harga beras dan pangan juga naik akibat musim tanam dan musim panen. 

"Karena siklusnya hari ini, kita lihat juga bagaimana nanti di Maret itu baru produksi padi sangat meningkat, hampir surplus 3,5 juta ton seperti data-data yang disampaikan," ujarnya. 

Sambil menunggu musim panen tiba, Ketum PSSI itu menyebut pemerintah berupaya melakukan intervensi dalam menahan gejolak harga yang lebih tinggi.

Salah satunya lewat impor beras dan disalurkan ke masyarakat dalam bentuk beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP).

"Bapak Presiden juga mengecek langsung di beberapa titik, karena itu diambil kebijakan kita gelontorkan lagi 250.000 ton SPHP, supaya keresahan itu tidak terjadi dan kita bisa pastikan stok beras cukup, kita itu ada 1,2 juta ton dan nanti ada masuk lagi 500.000 ton, jadi Insya Allah cukup," tuturnya. 



Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x