Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Menteri BUMN Erick Thohir Sebut Kenaikan Harga Beras Terjadi di Seluruh Dunia

Kompas.tv - 12 Februari 2024, 17:49 WIB
menteri-bumn-erick-thohir-sebut-kenaikan-harga-beras-terjadi-di-seluruh-dunia
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, kenaikan harga beras saat ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Tapi juga di seluruh dunia. Erick menyebut harga beras dan bahan pangan lainnya melambung karena faktor geopolitik. (Sumber: PTPN Group)
Penulis : Dina Karina | Editor : Deni Muliya

Baca Juga: Bapanas Sebut Kelangkaan Beras Premium di Ritel Modern Bukan karena Program Bantuan Pangan

Ia melanjutkan, saat ini masyarakat memiliki sejumlah opsi jenis beras premium dengan harga Rp 69.500 per 5 kg atau Rp 54.500 per 5 kg dengan jenis beras SPHP.

Dengan begitu, Erick menyebut masyarakat bisa melakukan pembelian sesuai dengan kebutuhan dan daya beli.

"Tapi pemerintah memastikan 250.000 ton kita gelontorkan, terima kasih sama direksi Bulog yang hadir hari ini untuk terus menjaga komitmen supaya di pasaran itu cukup," sambungnya. 

Ia menuturkan, pemerintah juga terus hadir memberikan beberapa bantuan seperti 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 10 kg.

Erick mengatakan kebijakan tersebut tidak ada di negara lain. 

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo membantah jika bantuan beras pemerintah menjadi penyebab kelangkaan beras premium di ritel modern.

Ia menegaskan jika bantuan beras pemerintah tidak membebani suplai beras premium. 

Baca Juga: Harga Beras, Gula, Minyak Goreng Mahal, Aprindo Sebut Harga dari Produsen sudah Tinggi

"Sebenarnya kalau bansos itu enggak ada kaitannya sama harga. Tetapi ini memang negara hadir, bukan bansos saya koreksi ya, bantuan pangan beras pemerintah, itu memang ditiadakan dari tanggal 8 Februari sampai 14 Februari 2024 untuk penghormatan kepada Pemilu yang dijalankan saat ini. Kalau bantuan pangan tidak mempengaruhi itu," kata Arief kepada Tim Liputan Kompas Tv di Kompleks Istana Negara, Senin (12/2/2024). 

Arief mengakui, saat ini stok beras untuk konsumsi tengah kekurangan. Sehingga harga beras pun mahal di pasaran.

Namun ia yakin saat masuk musim panen di bulan Maret, stok beras akan melimpah dan harga kembali turun. 

"Khusus untuk beras kita berharap Maret 2024 ini produksi kita sesuai dengan BPS itu di atas 34 juta ton. Artinya bulan Maret kita harapkan harga beras bisa turun sedikit," ujarnya. 




Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x