Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

PT MRT Jakarta Ikut Terlibat Bangun LRT Bali, Mulai Konstruksi 2024

Kompas.tv - 26 Oktober 2023, 14:37 WIB
pt-mrt-jakarta-ikut-terlibat-bangun-lrt-bali-mulai-konstruksi-2024
Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat menyatakan, pihaknya akan ikut terlibat dalam rencana pembangunan sistem kereta ringan atau light rail transit (LRT) di Pulau Bali. Hal itu berdasarkan nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Pemerintah Provinsi Bali. (Sumber: AP Photo/Achmad Ibrahim)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat menyatakan, pihaknya akan ikut terlibat dalam rencana pembangunan sistem kereta ringan atau light rail transit (LRT) di Pulau Bali. Hal itu berdasarkan nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Pemerintah Provinsi Bali.

Untuk tahap awal, bantuan yang diberikan MRT Jakarta sifatnya in-kind (barang atau jasa), karena bentuk bantuan konkret masih dalam pembahasan.

“Peran kami saat ini masih sekadar memberi saran terkait perencanaan desain, skema pembiayaan, pembangunan stasiun, dan lain sebagainya,” kata Tuhiyat di acara Forum Jurnalis MRT di Jakarta, Rabu (25/10/2023). 

Ia menjelaskan, Bali meminta bantuan dari Jakarta karena sudah berpengalaman mengembangkan sistem angkutan umum. 

Sedangkan Bali masih kekurangan sumber daya untuk mengembangkan proyek tersebut. 

Baca Juga: Luhut Sebut Pemerintah Targetkan 'Groundbreaking' LRT Bali di Awal 2024

Menurut Tuhiyat, saat ini sudah ada tim ad-hoc yang berkomunikasi setiap hari dengan pemerintah Bali terkait kerja sama tersebut. Sementara itu, Bali nantinya akan mendirikan perusahaan daerah (perusda) yang mengurus transportasi umum di Pulau Dewata. 

Kemudian, guna menindaklanjuti MoU sebelumnya dan memperjelas peran PT MRT Jakarta dalam pengembangan sistem transportasi massal di Bali, kedua Pemprov akan menyusun Perjanjian Kerja Sama (PKS). 

“PKS itulah yang menentukan apakah peran PT MRT akan sebagai penasihat, atau pemegang saham, atau kontraktor, kami masih tunggu pembahasan PKS,” ujar Tuhiyat seperti dikutip dari Antara. 

Pembahasan PKS, lanjutnya, diusahakan bisa selesai ecepatnya karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta rapat terbatas yang membahas hal tersebut digelar bulan depan.

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Suharso Monoarfa menyarankan kepada Pemprov Bali agar mempertimbangkan opsi pendanaan dalam negeri. Selain pinjaman asing untuk pembangunan LRT. 

Baca Juga: LRT Bali Dibangun 2024, Membentang 20 Km dari Bandara ke Canggu, Investornya Asal Korsel



Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x