Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Jamin Pemilu Aman dan Damai, Jokowi Minta Pengusaha China Jangan Ragu Investasi: Tunggu Apalagi?

Kompas.tv - 17 Oktober 2023, 11:00 WIB
jamin-pemilu-aman-dan-damai-jokowi-minta-pengusaha-china-jangan-ragu-investasi-tunggu-apalagi
Presiden Joko Widodo mengajak investor China untuk terus berinvestasi di Indonesia. Jokowi mengatakan mereka tak perlu khawatir menanamkan uangnya, meski Indonesia sedang bersiap menggelar pemilu. (Sumber: YouTube Sekretariat Presiden)
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

BEIJING, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo mengajak investor China untuk terus berinvestasi di Indonesia. Jokowi mengatakan mereka tak perlu khawatir menanamkan uangnya, meski Indonesia sedang bersiap menggelar pemilu. 

Jokowi menyebut, Indonesia sudah lima kali menggelar pemilu langsung dan sudah berpengalaman. 

“Insentif-insentif juga sudah kami persiapkan, dan tentu saja stabilitas sosial politik yang selalu terjaga. Jadi juga jangan sampai ada yang khawatir mengenai pemilu 2024 yang akan datang karena Indonesia juga sudah berpengalaman melakukan pemilihan umum secara langsung selama lima kali. So, you don’t need to worry, you just need to hurry," tutur Jokowi. 

Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri Forum Bisnis Indonesia-China yang digelar di China World Hotel, Beijing, China pada Senin (16/10/2023). Jokowi bilang, data-data menujukkan perekonomian Indonesia sedang baik dan akan terus tumbuh. 

Baca Juga: Presiden Jokowi Tanggapi Soal Hasil Putusan MK Hingga Gibran Maju Jadi Cawapres

"Jadi apalagi yang bapak ibu tunggu? Indonesia adalah tempat untuk berinvestasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia konsisten di atas 5 persen, neraca dagang Indonesia juga surplus 41 bulan berturut-turut, PMI (Purchasing Managers Index) di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, bonus demografi mencapai puncak di 2030-an," terangnya dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Kabinet. 

Jokowi meyakinkan jika berinvestasi di Indonesia akan menguntungkan investor. Karena pemerintah Indonesia memegang prinsip harus sama-sama untung dalam berinvestasi. 

"Karena bagi Indonesia, kerja sama itu harus saling menguntungkan, harus sama-sama 'cuan qian' (menghasilkan keuntungan), kalau tidak ada 'cuan', bapak ibu juga tidak akan datang ke Indonesia. Sekali lagi harus sama-sama 'cuan qian'," ujarnya. 

"Ini adalah peluang investasi yang tidak hanya menguntungkan Indonesia tetapi juga RRT (Republik Rakyat Tiongkok) karena bagi Indonesia kerja sama itu harus saling menguntungkan, harus sama-sama cuan,” sambungnya. 

Baca Juga: RI Ternyata Impor Barang dari Israel Ratusan Miliar Rupiah per Tahun

Jokowi juga meyakini China akan menjadi investor terbesar di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para pengusaha China yang sudah berinvestasi di Indonesia. 

“Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas investasinya, atas kontribusinya dalam pembangunan Indonesia. Tahun 2013 RRT (Republik Rakyat Tiongkok) berada di urutan 12 kontributor foreign direct investment (FDI) di Indonesia—nomor 12 tahun 2013, tapi di tahun 2022 sudah menjadi urutan yang kedua,” kata Jokowi. 

"Saya yakin jika terus konsisten seperti ini, saya yakin dalam setahun dua tahun ke depan, saya yakin RRT bisa menjadi peringkat yang pertama dan sebagai kontributor FDI di Indonesia dan itu yang saya tunggu-tunggu,” sambungnya. 

Jokowi menilai cara berinvestasi para pengusaha ke Indonesia sudah cepat dan tepat dan menganalogikannya seperti Bruce Lee dengan gerakan wing chun-nya. 

Baca Juga: Agus Gumiwang: Salah Kalau Ada yang Bilang Kemenperin Antiimpor

Ia menerangkan, saat ini Indonesia tengah fokus untuk melakukan hilirisasi industri terhadap berbagai komoditas seperti nikel, tembaga, timah, dan minerba lainnya. Indonesia juga tengah fokus membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi untuk menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia.


 

“Ini butuh alih teknologi tinggi serta investasi, apalagi jika dipadukan dengan penggunaan sumber energi hijau yang sangat melimpah di Indonesia untuk menghasilkan produk-produk hijau, untuk menciptakan ekosistem ekonomi hijau,” ujarnya. 

Potensi energi baru terbarukan di Indonesia, lanjutnya, sangat besar hingga mencapai 3.600 gigawatt. Beberapa di antaranya yaitu 3.200 gigawatt dari tenaga surya dan terdapat 4.400 sungai untuk energi hidro.

Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi Rp6.206 T per Akhir Agustus 2023

Selain itu, Indonesia juga sedang membangun Ibu Kota Nusantara dengan konsep kota hijau dalam rimba yang 60 persennya adalah hutan, kota netral karbon pertama di Indonesia. 

"Pembangunan infrastruktur dasar dan pusat pemerintahan diperkirakan tahun depan akan bisa diselesaikan dan sampai awal November ini sudah ada 21 investor dari dalam dan luar negeri yang sudah dan akan segera melakukan groundbreaking dengan total nilai USD2 miliar," tutur Jokowi. 




Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x