Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Jokowi di Dies Natalis IPB: Belum Bisa Dibilang Inovasi Jika Belum Rada-Rada Gila

Kompas.tv - 15 September 2023, 21:58 WIB
jokowi-di-dies-natalis-ipb-belum-bisa-dibilang-inovasi-jika-belum-rada-rada-gila
Presiden Jokowi saat hadir dalam Dies Natalies Institut Pertanian Bogor (IPB) University, di Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/9/2023). (Sumber: Presidenri.go.id)
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

BOGOR, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, diperlukan inovasi untuk bisa menjawab tantangan krisis pangan yang saat ini terjadi. Ia pun meminta Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk terus berinovasi agar pemerintah bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. 

Jokowi mengatakan, dalam berinvovasi memang diperlukan langkah yang 'gila'. 

"Menurut saya, belum bisa dibilang inovasi jika belum kita ini rada-rada gila, gitu. Belum bisa dibilang inovasi, jika kita belum dibilang out of mind. Belum bisa dibilang inovasi, jika belum dibilang tidak mungkin, karena inovasi semestinya memang bukan hal yang biasa-biasa saja," kata Jokowi saat hadir dalam Dies Natalis Institut Pertanian Bogor (IPB) University, di Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/9/2023). 

Baca Juga: Status Jakarta akan Berubah jadi DKJ, tapi Tetap Pusat Ekonomi dan Dapat 12 Kewenangan Khusus

"Kalau menanam padi biasanya satu hektare berapa, Pak Mentan? Rata-rata kita berapa, 5,9, 5,9 ton. Ada inovasi baru hanya enam [ton], bukan inovasi. Kalau tadi yang dibilang Pak Rektor, Prof. Arif, tadi 10 atau 12 [ton], itu baru inovasi," lanjutnya. 

Ia pun mengapresiasi konsep sustainable and inclusive agro-maritime yang dikembangkan oleh IPB University. Ini bisa menjadi bagian penting dalam inovasi ekosistem pangan kita. 

Namun menurutnya, upaya itu tidak bisa diselesaikan oleh satu disiplin ilmu saja. Tapi harus interdisipliner karena saat ini semuanya saling kait-mengait.

"Karena memang kita butuh multidisiplin ilmu untuk mengembangkan ekosistem pangan kita, butuh manajemen dan pendekatan sosial, butuh intervensi advanced technology, butuh AI, stem cell, butuh biotechnology, butuh big data, butuh IOT,  robotic system, semuanya kita butuhkan," tuturnya. 

Baca Juga: Buka Acara Indonesia Meubel & Design Expo 2023, Jokowi: Terasa Pulang Kampung

Jokowi juga meminta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk memanfaatkan hasil inovasi para peneliti IPB. 

"Ada cabai yang gede-gede merah, gitu. Ada beras yang khusus untuk lahan-lahan tandus, ada beras yang satu hektarenya bisa menghasilkan berapa tadi, 12 ton. Ada garam, rumput laut, ada macam-macam dengan kemasan-kemasan yang sudah sangat modern, dengan brand yang sangat kelihatan sekali digarap dengan sentuhan marketing yang sangat bagus," tutur Jokowi. 

"Ini Pak Menteri Pertanian yang beras tadi diambil itu, yang cabai gede-gede juga diambil, berikan ke petani sebanyak-banyaknya, wong barangnya jelas sekali," tambahnya. 

Baca Juga: Jokowi Perdana Jajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung setelah 4 Kali Tinjau Proyek: Inilah Peradaban

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meminta masyarakat jangan takut dengan perkembangan teknologi, terutama artificial intelligence (AI). Menurut Jokowi, teknologi sangat diperlukan untuk inovasi dalam bidang pangan. 


 

"Sekali lagi, jangan takut dengan mesin cerdas, dengan AI. Teknologi tak akan bisa mengalahkan manusia, percaya itu. Teknologi tak akan bisa mengalahkan manusia karena mesin itu hanya punya chip, mesin itu hanya punya chip, tapi manusia punya hati, punya rasa, mesin enggak punya," ujar Jokowi. 

"Dan, saya percaya bahwa ciptaan Allah Subhanahu wa ta’ala akan selalu lebih unggul dan lebih mulia," sambungnya. 



Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x