Kompas TV cerita ramadan kesehatan

Empat Tips Mengolah Gorengan Lebih Sehat dari Pakar Kesehatan, Cocok untuk Takjil Buka Puasa Nanti

Kompas.tv - 25 Maret 2023, 06:23 WIB
empat-tips-mengolah-gorengan-lebih-sehat-dari-pakar-kesehatan-cocok-untuk-takjil-buka-puasa-nanti
Ilustrasi gorengan. Empat tips mengolah gorengan agar lebih sehat untuk menu berbuka puasa dari pakar kesehatan, Jumat (24/3/2023). (Sumber: Grid.id)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Empat tips mengolah gorengan agar lebih sehat dari pakar kesehatan yang bisa diterapkan untuk takjil berbuka puasa selama Ramadan.

Pakar kesehatan dokter Fanny R Imannuddin memberikan setidaknya empat tips mengolah gorengan agar lebih sehat, yakni:

1. Ganti tepung terigu dengan tiga jenis tepung

Fanny menyarankan adonan gorengan yang biasanya menggunakan tepung tapioka atau terigu diganti dengan tepung singkong atau mocaf dan tepung jagung atau tepung almond.

"Saya lebih menganjurkan tepung singkong, mocaf, akan jauh lebih sehat atau jagung atau tepung almond," kata Fanny, Jumat (24/3/2023) dilansir dari Antara.

Baca Juga: Tiga Tips Atur Pola Makan Saat Puasa Ramadan dari Ahli Gizi Universitas Indonesia

2. Hindari penggunaan tepung beras

Meski membuat gorengan lebih renyah, Fanny menyarankan agar penggunaan tepung beras dihindari.

Pasalnya, tepung beras mengandung glutten yang cukup tinggi, sehingga bisa membuat penyerapan nutrisi di dalam saluran pencernaan tidak maksimal.

"Sebaiknya murni saja karena kalau dari beras itu glutten cukup tinggi. Kalau konsumsi yang gluttennya cukup tinggi, proteinnya itu nanti lengket di pencernaan akhirnya nutrisi jadi tidak lancar, tidak bisa diambil secara maksimal," ujarnya.

Baca Juga: Ahli Gizi UGM: Berikut Tiga Jenis Makanan untuk Sahur dan Berbuka Puasa selama Ramadan

3. Gunakan minyak kelapa untuk menggoreng

Fanny menyarankan agar minyak yang digunakan untuk menggoreng adalah minyak kelapa karena termasuk lemak jenuh yang masih dinilai sehat.

4. Hindari penggunaan minyak jelantah

Minyak jelantah atau minyak yang digunakan berkali-kali hingga berwarna gelap, kata Fanny, mengadung lemak jenuh (trans fat).

"Kalau gorengan yang kita konsumsi dari minyak yang berkali-kali dipakai, warnanya sampai berubah hitam tentunya trans fatnya sudah tinggi. Yang kita harapkan konsumsi makanan rendah trans fat," jelasnya.

Baca Juga: 4 Tips Puasa Ramadan bagi Penderita Mag Agar Tak Kambuh dari Dokter UGM

Di sisi lain, dokter spesialis penyakit dalam dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menyarankan agar penderita penyakit mag tidak menyantap gorengan saat sahur atau berbuka puasa selama Ramadan.

"Hindari makanan-makanan berminyak seperti gorengan, kemudian makanan yang terlalu asam atau pedas, misalnya sambal, dan juga jauhi minuman bersoda serta minuman yang mengandung kafein,” ujarnya dilansir dari video edukasi Rumah Sakit Akademik UGM, Jumat (15/4/2022).

Ia menerangkan, kondisi perut yang kosong sekitar 12 jam ketika berpuasa bisa membuat asam lambung bergejolak, sehingga memengaruhi lambung dan area sekitarnya. 

Oleh karena itu, orang yang menderita penyakit lambung umumnya merasa tidak nyaman di bagian perut, baik terasa penuh, terasa perih, atau merasa mual dan muntah.


 




Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x