Kompas TV cerita ramadan cerita

Kisah Singkat Pendirian Ka'bah, Dibangun Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail Sedikit demi Sedikit

Kompas.tv - 16 April 2022, 04:10 WIB
kisah-singkat-pendirian-ka-bah-dibangun-nabi-ibrahim-dan-nabi-ismail-sedikit-demi-sedikit
Ka bah, kiblat umat Islam. Berikut ini merupakan kisah singkat pendirian Ka'bah dari Nabi Ismail dan Ibrahim. (Sumber: Konevi/Unsplash)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dikisahkan, Ka’bah sebagai pusat umat Islam dibangun oleh Nabi Ibrahaim dan Nabi Ismail. Namun, bagaimanakah mereka membangunnya?

Apalagi, pada zaman itu, teknologi tentunya belum secanggih saat ini. 

Dikisahkan dalam The Greatest Stories of Al-Qur’an karya Syekh Kamal As Sayyid, Ka’bah dibangun oleh bapak-anak itu secara perlahan.

Awalnya, Nabi Ismail bersama ayahnya Nabi Ibrahim diperintah membangun Ka’bah sebagai lambang cinta mereka kepada Allah.

Mereka saling bekerja sama, bekerja sangat keras hari demi hari hingga bulan. Para mufasir atau ahli tafsir sendiri berbeda pendapat soal waktu. Ada yang mengatakan butuh waktu berbulan-bulan, tapi ada pula yang mengatakan hingga beberapa tahun.

Ka’bah sendiri digunakan sebagai bangunan untuk ‘melindungi’ Hajar Aswad, sebuah batu hitam yang datangnya dari surga.

Keduanya dikisahkan mengumpulkan batu-batu, membangun fondasi, dan mengumpulkan pasir. Segala hal mereka kerjakan dengan ketekunan yang nyaris belum ada yang mengalahkan.

Setiap harinya mereka bangun satu baris demi satu baris hingga mencapai ketinggian delapan meter. Hingga menjulang menjadi tinggi dan bisa dijadikan untuk berkumpul orang-orang.

Baca Juga: Mengenal Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi, Guru Para Ulama di Indonesia dan Imam Masjidil Haram

Ka'bah pun Berdiri

Akhirnya, bangunan Ka'bah pun berdiri. Dikisahkan, ketika bangunan ini berdiri, alam berbahagia, burung-burung bernyanyi dan kegembiraan meliputi semesta.

Bangunan Ka’bah sendiri mempunyai dua pintu. Satu menghadap timur, satunya lagi menghadap barat. Lantas, Nabi Ibrahim mengumpulkan tanaman-tanaman berbau harum dan menggantungnya di pintu Ka’bah.

Istri beliau, Siti Hajar pun datang dan memberikan kain untuk menutup Ka’bah.

Kelak, pada zaman sekarang, orang-orang menyebutnya dengan kiswah yang senantiasa bagus dan diganti oleh otoritas Masjidil Haram. 

Sempurnalah bangunan Ka’bah yang mereka bangun. Setelah rampung, mereka berdua menyerukan orang-orang untuk berhaji ke Baitullah, hingga berdatanganlah orang-orang untuk memuji Allah SWT. 

Selepas Nabi Ismail dan Ibrahim berpulang, selama ribuan tahun setelahnya, Ka'bah tetap menjadi pusat ibadah bagi masyarakat di jazirah Arab.

Kelak, ketika Nabi Muhammad diutus oleh Allah SWT sebagai nabi terakhir, Ka'bah kembali menjadi pusat dunia Islam. Tempat jutaan umat muslim sedunia bersujud dan menundukkan diri kepada sang pencipta, Allah Subahanahu wa ta’ala.

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x