Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Saladin Kentang Magic: Ubah Limbah Makanan Jadi Cuan

Kompas.tv - 4 Agustus 2022, 09:27 WIB
saladin-kentang-magic-ubah-limbah-makanan-jadi-cuan
Foto Produk Saladin Kentang Magic (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Ristiana D Putri | Editor : Iman Firdaus

Berada di daerah vulkanis menjadikan tanah Indonesia subur sehingga cocok untuk ditanami berbagai tumbuhan. Salah satunya sumber pangan utama yaitu umbi-umbian seperti ubi jalar, talas, bengkuang, dan kentang.

Selain menjadi sumber pangan sehari-hari, masyarakat Indonesia juga memanfaatkan umbi-umbian sebagai komoditi panen bernilai ekonomis dan punya daya jual. Kentang  merupakan salah satu umbi-umbian yang digemari masyarakat.

Sayangnya pemanfaatan kentang sebagai bahan makanan kurang optimal, yakni kulit kentang yang justru berakhir menjadi sampah. Tak banyak yang tahu, kulit kentang memiliki banyak manfaat yang sayang dilewatkan. 

Melansir Grid beberapa manfaat kulit kentang di antaranya adalah membantu menurunkan berat badan, meningkatkan kekebalan tubuh, melindungi kanker, menurunkan kolesterol darah, dan menurunkan risiko penyakit jantung.

Baca Juga: Seurgensi Apa Digitalisasi UMKM? - POLLING #45

Hanna, Founder Saladin Kentang Magic, berhasil menyulap kulit kentang menjadi keripik yang lezat. Tak hanya itu, berkat usaha yang digeluti, ia bisa membantu ibu-ibu rumah tangga di sekitarnya untuk memiliki penghasilan meski dari rumah.

Simak kisah lengkapnya lewat siniar Smart Inspiration episode "SMART UMKM: Aksi Sulap Saladin Kentang Magic Terhadap Kulit Kentang".

Saladin kentang magic merupakan UMKM yang berfokus pada olahan kentang, seperti kentang mustofa dan keripik kulit kentang beragam rasa. 

Ide awal munculnya usaha ini ketika pemilik merasa kulit kentang yang dibuang dan berakhir menjadi sampah sangat mubazir. Setelah tahu bahwa kulit kentang bisa dikonsumsi, ia bertekad untuk memanfaatkan kulit tersebut menjadi makanan yang bisa dinikmati banyak orang. 

Pemilihan kata ‘Magic’

Saat usaha ini dibentuk, pemilik awalnya ingin menamakan produknya dengan sesuatu yang berhubungan dengan kata ‘kentang’. Namun, setelah mengikuti kelas branding dan menyadari betapa pentingnya penamaan produk akan berdampak pada penjualan, ia mengubah nama produknya agar  lebih menarik konsumen.

Penamaan ‘Magic’ pada produk makanan dipilih karena berharap konsumen akan langsung ketagihan saat memakan produk tersebut.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x