Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Kementan Targetkan Produksi 1 Juta Ton Kedelai, Tapi Bukan untuk Atasi Harga Tinggi Saat Ini

Kompas.tv - 22 Februari 2022, 12:53 WIB
kementan-targetkan-produksi-1-juta-ton-kedelai-tapi-bukan-untuk-atasi-harga-tinggi-saat-ini
Pekerja melakukan proses pembuatan tahu dari bahan baku kedelai di salah satu pabrik tahu di Pasir Putih, Depok, Jawa Barat, Selasa (15/2/2022). (Sumber: Kompas.tv.Ant)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kementerian Pertanian menargetkan memproduksi 1 juta ton kedelai pada tahun ini. Dengan harapan bisa mencukupi kebutuhan kedelai nasional sehingga tak lagi bergantung dengan pasokan impor.

Dalam hal ini, Direktur Aneka Kacang dan Umbi Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Yuris Tiyanto menerangkan, target produksi tersebut akan direalisasi melalui penanaman kedelai di 650 ribu lahan pada 14 provinsi Indonesia.

"Kita sudah berusaha dengan teman-teman di Dirjen Tanaman Pangan khususnya di Direktorat Aneka Kacang dan Umbi untuk meningkatkan produksi. Strateginya, satu, kita sudah melakukan pemberian bantuan ke petani seluas 52 ribu hektare ini lewat dana APBN untuk ditanami kedelai," kata Yuris, Selasa (22/2/2022), dilansir dari Antara.

Dengan target luas tanam 650 ribu hektare pada 2022, lanjutnya, sisanya sekitar 598 ribu hektare akan dibiayai melalui pendanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Baca Juga: Setelah Minyak Goreng Kini Kedelai Juga Mahal, DPR Minta Pemerintah Intervensi

Yuris mengungkapkan lahan seluas 52 ribu hektare sudah mulai ditanami kedelai pada Januari 2022. Sementara sekitar 600 ribu lahan sisanya akan mulai ditanami kedelai pada April hingga Oktober 2022.

Lahan seluas 650 ribu hektare tersebut merupakan lahan monokultur yang sudah ada dan akan ditanami kedelai untuk bisa mencapai target produksi 2022.

Selain itu, strategi Kementan dalam meningkatan produksi kedelai juga dilakukan dengan teknik tanam tumpang sisip, yaitu menanam dua jenis tanaman pada satu bidang lahan yang sama.

"Belum nanti kita coba juga tumpang sisip, yaitu tanam jagung dulu kemudian nanti begitu jagung panen akan kita tanami kedelai itu tumpang sisip. Artinya kita pakai lahan jagung, ini bisa kita lakukan. Ada dua strategi yaitu dengan monokultur dan satu tumpang sisip," terangnya.

Namun, Yuris mengatakan, target produksi kedelai dalam negeri tersebut merupakan jangka menengah hingga jangka panjang dan belum bisa menyelesaikan persoalan harga kedelai impor yang tinggi seperti saat ini.

 Dia menyebut rencana penanaman kedelai pada 650 ribu hektare lahan tersebut merupakan fondasi agar Indonesia bisa memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri.

Baca Juga: Harga Kedelai Naik Karena China Borong Buat Pakan Babi

 



Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x