Kompas TV bisnis bumn

Jokowi ke Dirut BUMN: Sudah Dibukain Pintu, Enggak Ada Respons, Saya Sering Malu, Terus Terang Saja

Kompas.tv - 17 Oktober 2021, 05:00 WIB
jokowi-ke-dirut-bumn-sudah-dibukain-pintu-enggak-ada-respons-saya-sering-malu-terus-terang-saja
Presiden Joko Widodo (Jokowi) Yakin 2-3 Tahun Kedepan Industri Mobil Listrik Banyak Bermunculan di Tanah Air (Sumber: YouTube Sekretariat Presiden)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Hariyanto Kurniawan

MANGGARAI BARAT, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan arahan kepada para direktur utama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (14/10/2021).

Dalam arahannya, Presiden Jokowi menyinggung peran BUMN Indonesia yang kurang memanfaatkan kesempatan mencari partner kerja untuk membangun Indonesia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta OJK Tunda Penerbitan Pinjaman Online Baru

Padahal, kata Jokowi, pemerintah sudah membukakan pintu agar BUMN bisa bekerja sama dengan badan usaha dari negara lain.

Namun sayang, kata Jokowi, kesempatan tersebut tidak dipergunakan alias tak direspons oleh BUMN.

“Kita sudah bukain pintu, enggak ada respons apa-apa, ya bagaimana saya. Kadang-kadang saya sering malu, terus terang saja saya. Sudah bukain pintu, bukain pintu, tetapi enggak ada respons ke sana,” kata Jokowi dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (16/10/2021).

Baca Juga: Jokowi akan Kirim 200 Imam Masjid ke Uni Emirat Arab, Begini Syarat Jika Ingin Ikut Seleksi

Presiden Jokowi menekankan, sebagai pimpinan BUMN, tentunya harus memiliki mimpi yang besar untuk bisa membuat perusahaan yang dikelolanya menjadi besar.

Di bidang kesehatan misalnya, Jokowi menyampaikan, harus ada pembenahan terkait infrastruktur dan fasilitas kesehatan.

Jokowi mengaku sudah membuka akses untuk kerja sama dengan negara lain, seperti Bangladesh dan India terkait bidang kesehatan.

Baca Juga: Usai Jadi Sorotan Jokowi, 10 Kantor Pinjol Digerebek Polisi di Sejumlah Wilayah

Namun, menurut Jokowi, BUMN terkait kesehatan masih belum responsif menindaklanjuti untuk melakukan upaya kerja sama tersebut.

Padahal, kata Jokowi, Perdana Menteri India Narendra sampai menanyakan kepada Jokowi sebanyak dua kali untuk kerja sama di bidang kesehatan.

Bukain ke Bangladesh, bukain ke India, data pun sendiri, Perdana Menteri Narendra Modi, di sini enggak merespons bagaimana, sampai nanyain dua kali ke saya, enggak kirim tim ke sini. Enggak ada tindak lanjut,” ujar dia.

Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir Copot Jabatan Gatot Trihargo sebagai Wadirut Bulog

Lebih lanjut, Jokowi juga menyoroti soal ketahanan pangan. Ia berpendapat, aspek ketahanan pangan sangat penting bagi suatu negara di tengah adanya perubahan iklim.

“Sudah diprediksi akan terjadi krisis pangan, ini kesempatan kita,” ujar Presiden Jokowi.

Namun, Jokowi menyayangkan peran BUMN untuk memanfaatkan situasi tersebut menjadi peluang dirasa masih kurang.

Baca Juga: Erick Thohir Bahas Kolaborasi Bareng Ridwan Kamil, Kemungkinan Kerja Sama BUMN dan Pemprov Jabar

Padahal, Jokowi melanjutkan, berbagai wilayah Indonesia memiliki hamparan lahan datar yang sangat luas dan air yang melimpah. Itu misalnya di Merauke, Mapi, dan Boven Digoel.

“Tanah masih luas sekali, masih gede sekali, tapi yang merancang jangan kecil-kecillah," kata Jokowi.

"BUMN masa hanya buat kecil-kecilan. Kecil-kecil pun enggak jadi lagi. Buat yang gede sekalian berpartner."

Baca Juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Pakai Duit APBN, Ini Alasan Kementerian BUMN

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x