Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Tarif Layanan di Tanjung Priok Naik, Harga Kulkas dan AC Bisa Ikut Naik

Kompas.tv - 15 April 2021, 13:37 WIB
tarif-layanan-di-tanjung-priok-naik-harga-kulkas-dan-ac-bisa-ikut-naik
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Tarif layanan jasa di Pelabuhan Tanjung Priok mulai naik hari ini, Kamis (15/4/2021). Namun kenaikan itu diprotes oleh pelaku usaha. Salah satunya adalah Perusahaan Pendingin Refrigerasi Indonesia (Perprindo).

Sekjen Perprindo, Andy Arif Widjaja menyayangkan pemilihan waktu naiknya tarif Lift on -Lift Off (Lo-Lo). Lantaran saat ini industri pendingin refrigerasi masih mengalami berbagai tantangan akibat pandemi. Sehingga naiknya tarif jasa layanan di pelabuhan Tanjung Priok akan memberatkan pelaku usaha.

"Anggota Perprindo mengalami tantangan kenaikan bahan baku seperti tembaga, kompressor dan lainnya, kurs Rupiah yang melemah, kenaikan harga Freight dan sekarang harus ditambah lagi kenaikan Lift On -Lift Off yang sangat besar tingkat kenaikannya di 52%," ungkap Andy seperti dikutip dari Kontan.co.id, Kamis (15/04/2021).

Baca Juga: Tarif Jasa di Pelabuhan Tanjung Priok Naik Mulai Hari Ini

Menurut Andy, tekanan paling besar dirasakan anggota Perprindo yang basis produksinya di Indonesia.

Mayoritas bahan baku yang diimpor menggunakan dollar AS, membuat biaya produksi meningkat dan akhirnya harga jual ke konsumen juga harus naik.

"Sementara untuk anggota Perprindo yang importir, maka salah satu komponen Harga Pokok Penjualan (HPP) yakni biaya impor,  dampaknya harga jual produk juga otomatis menjadi naik, " tambahnya.

Andy menegaskan kenaikan biaya ini dapat mengakibatkan kenaikan harga jual produk refrigerasi seperti  AC, Kulkas, Showcase yang menjadi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Barang-barang itu, kini bukan barang mewah lagi.

Baca Juga: Pengusaha Nilai Tarif Royalti Lagu/Musik untuk Bioskop Rp 3,6 Juta Terlalu Besar

"Akan terjadi penyesuaian harga atau naik antara 5% hingga 8% tergantung jenis produknya, " ujar Andy.

Hal serupa juga diakui oleh manajemen PT Sharp Electronics Indonesia (SEID). Senior General Manager National Sales, Sharp Electronics Indonesia, Andri Adi Utomo mengatakan naiknya tarif jasa pelabuhan pasti sangat berat buat SEID selaku produsen barang elektronik di Indonesia. 

"Walaupun sudah produksi lokal kami masih banyak mendatangkan komponen impor. Dampak sangat berat mengingat saat ini harga material mengalami kenaikan dan biaya pengiriman kontainer juga naik luar biasa," terang Andri. 

Baca Juga: Cek Simulasi Tarif Listrik Rumah Tangga hingga Industri Jika Jadi Naik 1 Juli

Ia menyebut, pihaknya saat ini kena 3 dampak sekaligus. Mulai dari Ocean Freight yang mahal, material harga atau komponen yang naik, serta tarif pelabuhan yang juga naik. 

Untuk menyiasatinya, SEID pun telah menaikkan harga secara bertahap. Adapun kenaikan harganya bervariasi dari 5% hingga 20% hampir di semua produk.

"Pastinya akan berdampak pada penjualan ditambah saat ini daya beli masyarakat belum kembali normal imbas pandemi corona, " tutur Andri.

Baca Juga: Wacana Tarif Listrik Naik Juli, GAPMMI: Industri Masih Berjuang untuk Survive

Pelindo II menaikkan tarif layanan di Pelabuhan Tanjung Priok mulai 15 April 2021.

Tarif Lo-Lo peti kemas berukuran 20 kaki yang sebelumnya Rp 187.500 per box menjadi Rp 285 500 per box. Sementara Lo-Lo untuk peti kemas 40 kaki akan menjadi Rp 428.250 per box dari sebelumnya Rp 281.300 box.

Adapun tarif dasar storage dari Rp 27.200 per box per hari untuk peti kemas 20 kaki menjadi Rp 42.500 per box per hari. Sedangkan untuk peti kemas 40 kaki yang sebelumnya Rp 54.400 per box per hari menjadi Rp 85.000 per box per hari.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x