Kompas TV bisnis bumn

Erick Thohir: Kita Bukan Ingin Bunuh Lion Air

Kompas.tv - 19 Agustus 2020, 05:00 WIB
erick-thohir-kita-bukan-ingin-bunuh-lion-air
Menteri BUMN Erick Thohir (Sumber: ANTARA FOTO)
Penulis : Tito Dirhantoro

JAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, berencana membentuk klaster BUMN di bidang pariwisata dan industri pendukungnya.

Terdapat 8 perusahaan pelat merah yang rencananya akan digabungkan oleh bekas pemilik klub sepak bola Inter Milan itu. 

Dari 8 perusahaan itu, beberapa di antaranya yaitu PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Sarinah (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Hotel Indonesia Natour (Persero) dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC.

Baca Juga: Media Asing Menilai Indonesia Gagal Total Tangani Pandemi Covid-19, Erick Thohir: Lucu

Erick Thohir menegaskan, pembentukan klaster BUMN di bidang pariwisata ini ditujukan untuk memperkuat alur rantai pasok sektor pariwisata nasional. Termasuk industri pendukungnya.

Namun demikian, Erick memastikan upaya penggabungan 8 perusahaan BUMN ini tak akan membunuh sektor usaha lainnya yang sudah berjalan dan menjadi sebuah ekosistem.

Itu seperti pihak swasta, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan lainnya.

Sebaliknya, kata Erick, justru langkah ini untuk memperkokoh ekosistem yang sudah ada.

Baca Juga: KSAD Jenderal Andika Perkasa Sebut TNI Punya Vaksin Corona, Erick Thohir: Dapat Digabungkan

"Bukan berarti kita menggabungkan Garuda dengan airport, hotel, atau Sarinah, berarti kita ingin membunuh pesaing seperti Lion Air, hotel-hotel swasta atau asing," kata Erick di Jakarta pada Selasa (18/8/2020).

"Tapi kami ingin menjadi bagaimana membentuk ekosistem yang sehat."

Erick menjelaskan, BUMN memilik dua tugas yakni menjalankan tugas negara dan mencari profit atau keuntungan. 

Di Indonesia, kata Erick, ada penugasan yang luar biasa saat terjadi pandemi Covid-19.

Menurutnya, banyak penugasan bisa berjalan karena fundamental atau infrastruktur yang dimiliki BUMN.

"Contoh, bicara bantuan presiden produktif untuk usaha mikro, itu hampir 7 juta datanya dari Himbara dan PNM. Jadi sinergisitas ini yang saya rasa perlu adanya proses yang baik agar rakyat tercapai," tuturnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Siap Suntikkan Rp 20,5 Triliun untuk 5 BUMN Ini

Sejak awal menduduki jabatan sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir ingin memastikan adanya transformasi. 

Karena itu, dia ingin adanya konsolidasi, sehingga membuat perusahaan pelat merah turut menciptakan kompetisi sehat.

Erick mencontohkan sinergitas yang dilakukan bank-bank BUMN atau Himbara yang terdiri atas Bank Mandiri, BRI,BNI dan BTN. Menurutnya, kinerja bank-bank BUMN tersebut cukup baik.

Itu sebabnya, menurut Erick, tidak ada salahnya apabila hal yang sudah dilakukan oleh Himbara juga diterapkan pada klaster-klaster lain.

Baca Juga: BRI Syariah Siap Dukung Pemerintah Lakukan Merger Bank Syariah Milik BUMN

"Saya kasih contoh positif, kita bicara industri perbankan, di mana ada perbankan asing, ada perbankan swasta. Tapi kinerja bank BUMN juga tetap bagus seperti Mandiri, BRI, BNI dan BTN,” ujar Erick. 

“Bagaimana pola pembangunan ekosistem di Himbara kita ciptakan di klaster-klaster lain, apakah di pariwisata dan pendukung.”

Kesuksesan itulah yang ingin dicapai oleh Erick Thohir. Caranya, dengan menggabungkan BUMN di sektor pariwisata dan transportasi. 

Dia menilai, tanpa adanya konsolidasi, sulit bagi Sarinah memasarkan produk UMKM di bandara. Karena itu, perlu ada upaya konkret.

Baca Juga: Untuk Bantu Hentikan Sebaran Covid-19, Erick Thohir Gandeng Polri



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x