Kompas TV nasional peristiwa

Cerita Ibu Mahasiswa IPB Korban Pinjol Berkedok Investasi: Diteror Telepon 30 Kali Sehari

Kompas.tv - 17 November 2022, 10:25 WIB
cerita-ibu-mahasiswa-ipb-korban-pinjol-berkedok-investasi-diteror-telepon-30-kali-sehari
Ilustrasi Mahasiswa Institute Pertanian Bogor University terjerat pinjaman online dan penipuan investasi fiktif  (Sumber: OJK)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

BOGOR, KOMPAS.TV – Dewi Ariyani, satu di antara orangtua dari mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) University, yang terjerat pinjaman online dan penipuan investasi fiktif mengaku dihubungi sampai 30 kali.

Maka itu, Dewi Ariyani bersama perwakilan korban pinjaman online dan penipuan investasi fiktif mendatangi Kepolisian Resor Kota Bogor untuk melaporkan, Rabu (16/11/2022).

Dikutip dari Kompas.id, Dewi Ariyani membawa berkas 333 korban terdiri dari mahasiswa IPB dan warga umum.

Dalam berkas yang dibawa, terdapat bukti transaksi di aplikasi daring, transaksi rekening, hingga tanda tangan dari oknum penipu bernama SAN.

“Banyak orangtua yang takut melapor. Banyak korban dari mahasiswa, kebetulan anak saya juga mahasiswa. Kami orangtua merasa terganggu (mendapat teror), setiap hari ditelepon bisa 30 kali, di-chat tagihan juga puluhan kali,” kata Dewi.

Baca Juga: Pelatih Disebut Diam Saat Anak Kombes Pukuli Teman di PTIK, Pelapor: Padahal Anak Saya Sudah Bonyok

Merespons laporan Dewi Ariyani, Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Bogor, Ajun Komisaris Besar Ferdy Irawan, menuturkan pihaknya masiih dalam upaya menyelidiki kasus dugaan penipuan investasi dan pinjol.

Berdasarkan pemeriksaan awal, kata Ferdy Irawan, ada ratusan korban yang terjerat oleh lima perusahaan pinjol.

Selain itu, Ferdy Irawan menambahkan, pihaknya juga telah menerima dua laporan warga dan sebelas aduan dari mahasiswa.

“Ada 311 korban, banyak dari mahasiswa IPB dan mahasiswa kampus lainnya, ada juga masyarakat umum. Diperkirakan total Rp 2,1 miliar dari dugaan penipuan toko online SAN,” ucap Ferdy Irawan.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x