Kompas TV internasional kompas dunia

Tiga Usulan dan Permintaan Jokowi ke Negara Asia Timur: Jangan Tabur Benih Permusuhan

Kompas.tv - 13 November 2022, 19:23 WIB
tiga-usulan-dan-permintaan-jokowi-ke-negara-asia-timur-jangan-tabur-benih-permusuhan
Presiden Joko Widodo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 Asia Timur di Hotel Sokha Phnom Penh, Kamboja, Minggu (13/11/2022). (Sumber: Sekretariat Presiden RI)

PHNOM PENH, KOMPAS.TV - Presiden RI Joko Widodo meminta negara-negara Asia Timur tidak memperuncing permusuhan hingga memicu konflik di kawasan Indo-Pasifik.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur ke-17 di Hotel Sokha, Phnom Penh, Kamboja, Minggu (13/11/2022).

Menurut Jokowi, selama lima dekade terkini, ASEAN terus berupaya memelihara perdamaian dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik. Ia pun mendorong agar upaya ini terus dilanjutkan.

"Negara KTT Asia Timur harus memperkokoh fondasi perdamaian di Indo-Pasifik. Bukan justru menabur benih permusuhan apalagi menabuh genderang perang,” kata Jokowi dikutip Kompas.com.

"Indo-Pasifik jangan hanya dilihat dari perspektif sempit politik keamanan, namun potensi kerja sama ekonominya,” lanjutnya.

Baca Juga: Dana Pandemi Terkumpul Rp21 T dari 15 Negara dan 3 Lembaga, Jokowi: Masih Belum Mencukupi

Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan tiga usulan yang dapat diterapkan dalam hubungan antarnegara KTT Asia Timur. Pertama adalah memperkokoh semangat dan paradigma kolaborasi.

Menurut Jokowi, forum Asia Timur harus dapat mewadahi rasa saling percaya antarnegara.

“Budaya kerja sama harus diperkuat untuk atasi berbagai tantangan di kawasan. Untuk itu saya ajak kita perkuat kerja sama konkret, sejalan dengan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific,” kata Jokowi.

“Saya mengundang negara-negara Asia Timur untuk berpartisipasi dalam Indo-Pacific Infrastructure Forum tahun depan di Indonesia,” lanjutnya.


 

Kedua, kata Jokowi, adalah negara Asia Timur harus menghormati rules of the game (aturan bermain) dalam hubungan antarnegara, antara lain telah digariskan dalam Piagam PBB dan instrumen hukum internasional seperti UNCLOS.

"Penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah tidak dapat ditawar atau dinegosiasikan,” kata Jokowi.

Jokowi melanjutkan, ketiga adalah menciptakan arsitektur kawasan yang inklusif yang akan menjadi fondasi kuat kerja sama berbagai pihak. “Indo-Pasifik harus menjadi kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera,” pungkasnya.

Baca Juga: Menko Marves Pastikan Presiden Jokowi Akan Bertemu secara Bilateral dengan Presiden Tiongkok
 



Sumber : Kompas TV/Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x