Kompas TV nasional rumah pemilu

Fadli Zon: Pemilu di Indonesia Memang Belum Jujur dan Adil

Kompas.tv - 22 September 2022, 19:10 WIB
fadli-zon-pemilu-di-indonesia-memang-belum-jujur-dan-adil
Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon, ia usul Densus 88 Anti teror dibubarkan  (Sumber: KOMPAS.com/Haryantipuspasari)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengakui bila pemilu di Indonesia memang belum berlangsung secara jujur dan adil. 

Hal ini menanggapi pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengendus adanya potensi kecurangan di Pemilu 2024 mendatang. 

Baca Juga: Masinton Pasaribu sebut Kekhawatiran SBY soal Kecurangan Pemilu 2024 adalah Sesuatu yang Melankolis

"Itu kan pendapat Pak SBY ya yang saya kira sebagai pendapat sah-sah saja orang berpendapat. Memang pemilu kita itu kan belum sepenuhnya jujur dan adil (jurdil) dari pemilu ke pemilu kalau menurut saya sih gitu," kata Fadli kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (22/9/2022). 

Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR ini ini menilai, kecurangan di pesta demokrasi yang berlangsung di Indonesia berjalan secara sistematis, terstruktur dan masif. 

Sehingga, kerap susah untuk melakukan pembuktiannya bila terjadi sengketa pemilu. 

“Ya kita semua sama-sama tahu lah kita sudah lama jadi orang Indonesia,” ujarnya. 


 

Meski begitu, lanjut dia, dirinya tak mempermasalahkan rencana turun gunung SBY dalam Pemilu 2024 nanti. 

"Jadi saya kira pernyataan itu kepada satu statement politik bahwa Pak SBY akan ikut campur tangan lagi di dalam urusan mungkin dalam partainya, menurut saya sih sah-sah saja," kata dia.

Sebelumnya diberitakan oleh KOMPAS.TV, SBY mengaku akan turun gunung mengawal Pemilu 2024, dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, Kamis (15/9).

“Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilu 2024 mendatang? Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," kata SBY.

Baca Juga: Sekjen: Menjaga Suara Gerindra dan Prabowo di Pemilu 2009, 2014 dan 2019 Amat Sulit

"Konon, akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti, hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja," ucapnya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x