Kompas TV bisnis kebijakan

Sri Mulyani: Daerah-daerah yang Bisa Turunkan Angka Inflasinya Bakal Dapat Dana Insentif

Kompas.tv - 7 September 2022, 13:19 WIB
sri-mulyani-daerah-daerah-yang-bisa-turunkan-angka-inflasinya-bakal-dapat-dana-insentif
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan soal kaikkan harga BBM merupakan langkah terakhir yang harus diambil pemerintah (Sumber: Kompas.tv)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV -  Menteri Keuangan Sri  Mulyani mengatakan daerah-daerah yang bisa menurunkan inflasi secara baik akan diberikan reward atau hadiah dalam bentuk dana insentif daerah.

Melihat, kontribusi inflasi beberapa kategori yang besar berasal dari makanan dan minuman. Apabila harga pangan ini bisa terjaga stabilitasnya tentu akan sangat bisa menentukan tingkat inflasi untuk bisa lebih terkendali.

Oleh karena itu, pemerintah sekarang berkoordinasi dengan daerah-daerah dan mengalokasikan anggaran untuk ketahanan pangan. Untuk tahun ini saja Rp 92 triliun, itu mulai dari irigasi sampai bibit termasuk berbagai  aspek untuk stabilitas harga pangan yang ada di bulog atau Badan Pangan Nasional (Bapanas).

“Nah, itu semuanya adalah untuk mencoba menjaga stabilitas harga pangan sehingga kontribusi terbesar terhadap inflasi setidaknya bisa kita kendalikan,” tutur Menkeu dalam wawancara eksklusif di program Sapa Indonesia Pagi Kompastv, Rabu (7/9/2022).

Sri Mulyani menegaskan, daerah-daerah yang bisa menurunkan inflasi secara baik terutama yang bisa mengontrol  seperti angkutan kota, atau bahan makanan, hal itu akan dilihat sebagai upaya bersama dalam mengendalikan inflasi.

“Inflasinya ini berasal dari supply side  yaitu disrupsi dari sisi pangan dan energi  Kalau untuk pangan dari anggaran ketahanan pangan dinaikkan.  Upaya pemerintah daerah untuk ikut berpartisipasi menjaga harga pangan stabil dilakukan dan kita memberikan reward insentif,” tuturnya.

 Sementara untuk energi , diperlukan upaya dalam mendiversifikasi Indonesia supaya tidak terlalu tergantung kepada yang nonrenewble atau fossil fuel.

Baca Juga: Soal Kenaikan Harga BBM, Sri Mulyani: Pemerintah Sudah Mencari Berbagai Cara untuk Lindungi Rakyat

Meminimalkan beban masyarakat

Adapun melansir dari Kompas.id, sejumlah daerah telah merespons dampak kenaikan harga BBM dengan berbagai cara guna meminimalkan beban masyarakat. Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat misalnya, terus memantau perkembangan harga komoditas  dan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan distribusinya juga dijaga agar tetap lancar.

Kemudian Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Malang, Jawa Timur, menggelar operasi pasar murah di 63 titik yang tersebar di lima kecamatan hingga Desember 2022. Target operasi pasar murah tersebut adalah inflasi terkendali dan daya beli masyarakat tetap terjaga.

”Dengan kenaikan harga BBM yang diikuti kenaikan harga sejumlah komoditas, kami akan terus menggelar operasi pasar murah dengan komoditas yang disesuaikan,” ujar Kepala Bagian Perekonomian, Infrastruktur, dan SDA Sekretariat Daerah Kota Malang Yayuk Hermiati.

Sementara, Pemerintah Kota Tangerang, Banten, menggratiskan ongkos Bus Tangerang Ayo (Tayo) dan angkutan kota Si Bersih Nyaman Kota Tangerang (Si Benteng).

Dinas Perhubungan Kota Tangerang tidak lagi menerapkan tarif perjalanan Rp 2.000 bagi penumpang, baik di Bus Tayo maupun Si Benteng. Hal ini diterapkan hingga 5 November 2022.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x