Kompas TV regional sosial

4 Mahasiswa UGM Petakan Jalur Pendakian Gunung Sumbing, Hasilnya akan Ditempel di Basecamp

Kompas.tv - 23 November 2021, 21:04 WIB
4-mahasiswa-ugm-petakan-jalur-pendakian-gunung-sumbing-hasilnya-akan-ditempel-di-basecamp
Empat mahasiswa FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan pemetaan jalur pendakian Gunung Sumbing di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. (Sumber: UGM)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Empat mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan pemetaan jalur pendakian Gunung Sumbing di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Dilansir laman resmi UGM, Selasa (23/11/2021), keempat mahasiswa itu adalah Alif Kurniawan selaku ketua (Kimia 2018), Annisa Dwi Putri (Geofisika 2019), Natalia Rani Dewanti (Geofisika 2019), dan Alfian Surya Rahmadan (Matematika 2019).

Mereka mendapatkan bantuan Dana Hibah FMIPA UGM.

Alif mengatakan, proses pemetaan jalur pendakian ini berlangsung pada rentang Agustus–November 2021. Mereka menyurvei beberapa jalur pendakian.

Baca Juga: 3 Alasan Bansos Kerap Salah Sasaran, Menurut Analisis Pakar UGM

Jalur pendakian yang disurvei meliputi Jalur Cepit (Utara), Jalur Banaran (Timur), Jalur Butuh Kaliangkrik (Selatan), dan Jalur Bowongso (Barat).

Jalur Cepit berada di Dusun Cepit, Desa Pagergunung, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung. Jalur Banaran berada di Desa Banaran, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung.

Selanjutnya, Jalur Butuh Kaliangkrik berada di Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Jalur Bowongso berada di Desa Bowongso, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo.

Data spasial yang diperoleh dari pemetaan di lapangan berupa data tracking jalur pendakian, koordinat pos-pos pendakian, sumber mata air, daerah bahaya, dan tempat penting lainnya.

“Selanjutnya memetakan ketinggian tempat-tempat penting di gunung, panjang jalur pendakian dan jarak antar pos pendakian, perbedaan tinggi dan kelerengan serta dokumentasi perjalanan,” jelas Alif, Selasa (23/11).

Sementara data non spasial yang diperoleh meliputi lokasi basecamp pendakian, tata cara perizinan pendakian, foto keadaan jalur pendakian, waktu tempuh pendakian, dan deskripsi tentang jalur pendakian.

“Hasil dari penelitian ini berupa buklet pariwisata dan peta pendakian dari masing-masing jalur pendakian, laporan akhir, poster kegiatan dan video dokumenter yang berisi informasi penjelasan data spasial dan non spasial dari jalur pendakian Gunung Sumbing secara detail," papar Alif.

Nantinya, buklet pariwisata dan peta pendakian dari masing-masing jalur akan diberikan kepada pengelola basecamp pendakian.

Baca Juga: Epidemiolog UGM Sebut Imunitas Kelompok Alamiah Tak Bisa Diandalkan Lawan Galur Baru Virus Corona

Buklet tersebut kemudian diletakkan di basecamp untuk membantu para pendaki sebelum melakukan pendakian ke Gunung Sumbing.

“Pihak basecamp juga sangat menyambut positif langkah yang kami lakukan dan berharap dapat meminimalkan risiko terjadinya kecelakaan dalam kegiatan mendaki gunung,” tuturnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x