Kompas TV nasional peristiwa

Dari KH Hasyim Asy ari hingga KH Idham Chalid, Inilah 11 Pahlawan Nasional dari NU

Kompas.tv - 7 November 2021, 13:48 WIB
dari-kh-hasyim-asy-ari-hingga-kh-idham-chalid-inilah-11-pahlawan-nasional-dari-nu
Inilah daftar 11 Pahlawan Nasional dari organisasi islam Nahdlatul Ulama, mereka adalah para santri dan ulama dari pesantren (Sumber: Situs Resmi NU)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam sejarah, Organisasi islam Nahdlatul Ulama (NU) yang lahir sejak 1926 lalu itu memiliki peranan besar dalam merebut, sekaligus mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Beberapa nama pengurus organisasi ini juga dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional.

Tercatat, ada 11 nama yang dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional.  Mulai dari Hadratusyeikh KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, hingga ulama kharismatis dan Wakil Perdana Menteri RI di era Soekarno, KH Idham Chalid.

Dilansir dari situs resmi NU, para Pahlawan Nasional ini adalah santri, ulama dan pengurus organisasi NU yang dengan gigih turut serta memerdekakan Indonesia.  Tidak hanya pulau Jawa—sebagai tempat lahirnya organisasi ulama ini, melainkan juga dari pelbagai daerah di Indonesia.

Mumpung sebentar lagi Hari Pahlawan Nasional yang jatuh tanggal 10 November 2021 besok, ada baiknya kita, baik Nahdliyin mapun bukan, mengenal para Pahlawan Nasional dari santri ini. 

Baca Juga: Presiden Jokowi: Sebelum Indonesia Merdeka, Nahdlatul Ulama Telah Memberi Kontribusi Nyata

Berikut 11 Pahlawan Nasional dari Organisasi NU

  1. KH Hasyim Asy'ari (Suku Jawa). Pendiri NU, Panglima Tertinggi Laskar Santri yang terdiri dari Barisan Kiai, Laskar Hisbullah, dan Laskar Sabilillah. Ia mendapat gelar Pahlawan Naisonal berdasarkan (SK Presiden RI No.294 November 1964)
  2. KH Wahid Hasyim (Suku Jawa), Ketua Umum PBNU, Berjuang melawan Penjajah, Anggota BPUPKI Perumus Pancasila, Menteri Agama RI. Ia mendapatkan gelar Pahlawan nasional berdasarkan (SK. Presiden RI No. 206 Agustus 1964)
  3. KH Zainul Arifin Pohan (Suku Batak), Komandan Hizbullah, Ketua PBNU dan Anggota Konstituante, Wakil Perdana Menteri RI. Ia mendapatkan Gelar Pahlawan Nasional berdasarkan (SK Presiden RI No. 35, 4 Maret 1963) 
  4. KH Zainal Mustofa (Sunda). Ketua PCNU Singaparna, gugus sebagai Syahid dalam Perjuangan Melawan penjajah Jepang. Ia mendapatkan gelar Pahlawan Nasional RI berdasarkan (SK Presiden RI No. 064 November 1972)
  5. H Andi Mappanyukki (Suku Bugis) Raja Bone, pendiri NU Sulawesi Selatan, berjuang melawan penjajah Belanda dan Jepang 1945-1949. Ia mendapatkan gelar Pahlawan Nasional RI berdasarkan (SK. Pres RI No. 089 5 November 2004)
  6. H Andi Djemma (Suku Luwu) Raja Luwu. Pendiri NU Sulawesi Selatan ini berjuang melawan Penjajah Belanda 1946-1948. Ia mendapatkan gelar Pahkawan Nasional RI berdasarkan ( SK. Pres RI No. 073 6 November 2002)
  7. KH Wahab Chasbullah (Suku Jawa), Pendiri NU. Komandan Barisan Kiai ini berjuang melawan Penjajah, 1926-1949. Kiai yang merupakan Anggota Konstituante RI, Anggota DPA RI, dan Komandan melawan PKI 1965 ini mendapatkan Gelar Pahlawan Nasional RI berdasarkan ( SK Presiden RI No.  November 2014).
  8. KH As'ad Syamsul Arifin (Suku Madura) Pendiri NU ini berperang melawan penjajah 1945-1949. Kiai yang pernah menjabat sebagai Anggota Konstituante RI itu mendapatkan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan (SK Presiden RI No. 91 November 2016)
  9. KH Idham Chalid (Suku Banjar). Ketua Umum PBNU 1956-1984 ini merupakan pejuang kemerdekaan, Wakil Perdana Menteri RI, dan Ketua MPR-RI. Ia mendapatkan gelar pahlawan Nasional berdasarkan (SK Presiden No. 113, 7 November 2011)
  10. KH Sam'un (Suku Banten). Ketua PCNU Serang itu merupakan pejuang melawan Penjajah 1945-1949. Ia mendapatkan gelar Pahlawan Nasional RI berdasarkan (SK. Presiden RI 8 November 2018).
  11. KH Masjkur (Suku Jawa). Ia merupakan Komandan Laskar Sabilillah, Ketua Umum PBNU, Anggota BPUPKI, dan Perumus dasar negara. Kiai Maskur juga pernah menjabat sebagai Anggota Konstituante RI dan Menteri Agama RI. Ia mendapatkan gelar pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden  pada  8 November 2019.


Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x