Kompas TV internasional kompas dunia

Kecelakaan di Laut Yunani Tewaskan Empat Migran Anak-Anak

Kompas.tv - 26 Oktober 2021, 22:21 WIB
kecelakaan-di-laut-yunani-tewaskan-empat-migran-anak-anak
Kapal evakuasi migran berlabuh di Pulau Khios, Yunani usai misi penyelamatan migran korban kecelakaan laut, Selasa (26/10/2021). (Sumber: Pantelis Fykaris/Politischios via Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

ATHENA, KOMPAS.TV - Menteri Imigrasi Yunani Notis Mitarachi menyebut empat anak-anak tewas akibat kecelakaan laut di perairan Yunani pada Selasa (26/10/2021).
Korban tewas termuda berusia 3 tahun, sedangkan yang tertua berusia 14 tahun.

Empat anak ini ikut dalam rombongan migran yang berusaha menyeberang ke Eropa menggunakan perahu kecil dari pesisir Turki. Perahu mereka karam di perairan Pulau Khios di timur Yunani.

Selain menewaskan empat anak-anak, 22 orang lain berhasil dievakuasi. Sedangkan satu orang migran dilaporkan masih menghilang.

“Tragisnya, di samping upaya terbaik dari penjaga pantai Yunani, empat anak-anak—semua berusia antara 4 sampai 14 tahun—dipastikan tewas,” cuit Mitarachi dikutip Associated Press.

Baca Juga: Libya Gelar Razia Besar-Besaran, Ribuan Imigran Ditahan

Mitarachi pun menuduh Turki gagal menjalankan persetujuan yang dibuat Ankara dengan Uni Eropa pada 2016. Persetujuan itu mewajibkan Turki mendeportasi migran yang tak memerlukan perlindungan internasional.

“Otoritas Turki harus berusaha lebih baik mencegah eksploitasi oleh geng kriminal di negara sumber (migran). Perjalanan ini seharusnya tidak pernah terjadi,” imbuh Mitarachi.

Geng kriminal yang dirujuk Mitarachi adalah kelompok penyalur migran ilegal. Kelompok seperti itu dilaporkan sering menyalurkan migran dengan sarana pelayaran buruk demi mendapatkan keuntungan.

Yunani merupakan negara transit utama para migran sebelum masuk ke negara-negara Eropa. Namun, jumlah migran yang masuk Yunani dilaporkan berkurang drastis dua tahun belakangan, salah satu alasannya karena kebijakan yang lebih tegas.

Sementara itu, Turki punya masalah tersendiri tentang migrasi. Negara ini menjadi lokasi transit sekitar 4 juta migran dan menuduh Uni Eropa lambat memberi dukungan finansial untuk mengurusnya.

Baca Juga: Imigran Asal Tanzania Menangkan Nobel Sastra 2021
 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA


Jawa Tengah dan DIY

Harga Bawang Naik

26 April 2024, 10:13 WIB

Close Ads x