Kompas TV internasional kompas dunia

Susul Langkah Facebook dan Instagram, YouTube Hapus 5 Channel Militer Myanmar

Kompas.tv - 5 Maret 2021, 21:44 WIB
susul-langkah-facebook-dan-instagram-youtube-hapus-5-channel-militer-myanmar
YouTube, situs berbagi unggahan video. (Sumber: YouTube)
Penulis : Vyara Lestari

YANGON, KOMPAS.TV – YouTube menghapus 5 saluran alias channel yang dijalankan oleh militer Myanmar karena telah melanggar pedoman-pedoman YouTube. Penghapusan channel militer Myanmar ini diumumkan YouTube pada Jumat (5/3), seiring aksi demonstrasi menentang kebrutalan aparat militer Myanmar yang kian menggelora di seluruh negeri itu.

Dilansir dari Associated Press, YouTube juga tengah mengawasi konten-konten lebih lanjut yang kemungkinan melanggar pedoman situs berbagi unggahan video itu. Sebelumnya, YouTube juga telah menarik lusinan channel sebagai bagian dari penyelidikan terkait konten unggahan yang merupakan kampanye propaganda terkoordinasi militer Myanmar.

Baca Juga: Viral Polisi Myanmar Tembak Mati Demonstran dari Jarak Dekat, Ini Kata Utusan PBB

Keputusan YouTube ini menyusul keputusan serupa yang diambil oleh Facebook, yang telah menghapus seluruh halaman yang terkait dengan militer Myanmar dari situs Facebook dan Instagram miliknya.

Peningkatan aksi kekerasan oleh aparat militer Myanmar terhadap para demonstran telah membangkitkan amarah dunia internasional yang mengecam junta militer. Pada 1 Februari lalu, junta militer Myanmar melakukan kudeta dan merebut kekuasaan dari pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Kyal Sin, "Angel" yang Ditembak Mati Polisi Myanmar Ternyata Ingin Sumbangkan Organ Tubuhnya

Sejak itu, protes besar-besaran menentang kudeta militer terjadi di kota-kota Myanmar setiap hari. Pekan ini, aparat Myanmar kian brutal merespon aksi demonstrasi, dengan menggunakan kekuatan mematikan dan penangkapan massa demonstran. Pada Minggu (28/2), setidaknya 18 demonstran tewas ditembak dan pada Rabu (3/3), 38 demonstran lain juga tewas akibat kebrutalan aparat. Lebih dari 1.000 orang telah ditangkapi, termasuk sejumlah jurnalis yang meliput aksi demonstrasi Myanmar.

Baca Juga: Korban Tewas Demonstrasi di Myanmar Capai 54 Orang, PBB Kutuk Tindakan Kejam Junta Militer

Pada Jumat (5/3), sksi demonstrasi terus berlangsung di kota-kota besar Myanmar, seperti di Yangon dan Mandalay, yang bersambut kebrutalan aparat polisi dan militer.

Baca Juga: Tolak Patuhi Perintah Dan Dikejar Militer Myanmar, 7 Polisi Myanmar Kabur Berlindung Ke India

Kebrutalan keji aparat Myanmar tertangkap dalam banyak foto dan video yang beredar di media sosial. Salah satu video bahkan memperlihatkan aksi keji polisi yang menembak mati demonstran dalam jarak dekat, sekitar semeter. Video lain juga memperlihatkan kebringasan polisi dalam mengejar dan memukuli para demonstran.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x