Kompas TV entertainment film

The White Tiger, Potret Dinamis Antar Kelas India di Era Modern

Kompas.tv - 28 Januari 2021, 05:12 WIB
the-white-tiger-potret-dinamis-antar-kelas-india-di-era-modern
Salah satu adegan dalam film The White Tiger yang dibintangi Adarsh Gourav (kiri) dan Priyanka Chopra (kanan). (Sumber: Netflix)
Penulis : Vyara Lestari

NEW DELHI, KOMPAS.TV – The White Tiger yang disutradarai Ramin Bahrani, seorang sutradara berdarah Iran-Amerika, bercerita tentang seorang supir setia dan majikannya, seorang tuan tanah korup di India.  Dirangkum dari Associated Press, kisah menarik tentang pelayan dan tuannya ini merefleksikan potret dinamis India, negara demokratis terbesar dan sistem kasta yang memecah belah negara itu.

Film ini diadaptasi dari novel bertitel sama pemenang Booker Prize tahun 2008 karya Aravind Adiga. Buku ini sendiri didedikasikan Adiga bagi Bahrani, kawan lama Adiga.

Baca Juga: Sinopsis Film Detroit, Kisah Nyata Kasus Rasial di Algiers Motel

The White Tiger dibuka dengan adegan Balram Halwai (diperankan oleh Adarsh Gourav) yang tengah duduk dalam balutan kostum kerajaan di kursi belakang sebuah mobil yang tengah ngebut di jalanan Delhi di tahun 2007. Di depannya, duduk sepasang suami-istri, Ashok (Rajkummar Rao) dan Pinky (Priyanka Chopra Jonas). Masalah muncul saat seorang anak tiba-tiba menyeberang jalan.

Lewat adegan-adegan selanjutnya, belakangan kita tahu bahwa Balram adalah si supir, sementara Ashok adalah majikannya.   

Narasi film disajikan lewat penurutan Balram dengan gaya flash back yang memakan nyaris setengah durasi film sepanjang 125 menit ini.

Baca Juga: ‘Acasa, My Home’, Film Dokumenter Tentang Sebuah Keluarga di Tepi Peradaban

Balram berasal dari sebuah desa miskin Laxmangarh yang berprospek suram. Dengan senyum memikat, ia berupaya meyakinkan seorang tuan tanah kaya raya berjuluk Si Bangau (Mahesh Manjrekar) untuk menerimanya bekerja sebagai supir.

Di sepanjang film, Balram berkisah, membagikan strateginya untuk maju, sekaligus menjual ceritanya sebagai refleksi pemberontakan yang banyak dibutuhkan jutaan rakyat miskin India. Mereka, sebut Balram, secara psikologis bak ayam yang terkurung dalam kurungan, terlalu malu untuk memberontak kendati tahu nasib mereka.

“Tidak percaya sedetik pun bahwa ada permainan berhadiah jutaan rupee yang bisa dimenangkan untuk keluar dari kurungan kemiskinan,” kata Balram.

Baca Juga: Sinopsis Film Cell, Saat Sinyal Ponsel Bisa Menginfeksi Manusia

Kalimat ini merupakan pukulan telak bagi “Slumdog Millionaire”, sebuah film yang juga menyoroti kelas bawah India, tapi menawarkan visi pelarian yang lebih fantastis. The White Tiger sendiri tak terlalu berbeda jauh dengan Slumdog Millionaire dalam hal meruntuhkan berbagai hambatan demi meraih kesuksesan. Tapi, bila Slumdog Millionaire lebih banyak menyajikan pemberontakan India lewat adegan musikal, The White Tiger memilih memfokuskan diri pada drama kejahatan.

Namun, The White Tiger terbilang lebih seksama menuangkan stereotip Hollywood dan Bollywood ke dalam keseharian kehidupan India. Balram, tokoh protagonis, digambarkan memiliki karakter rumit yang layak mendapat empati sekaligus cibiran. Ia mampu bersikap kejam sekaligus tak egois dan mendahulukan kepentingan orang lain. Dalam The White Tiger, sosok Balram mewakili masa depan India.

“Pengusaha India harus jujur sekaligus licin, sinis sekaligus percaya, licik sekaligus tulus, semuanya secara bersamaan,” ujar Balram.

Baca Juga: Coronation, Film Dokumenter Garapan Aktivis China Soal Pandemi Corona di Wuhan

Menyaksikan akting Gourav dalam karakter rumit yang seimbang itu adalah alasan terbaik untuk menonton The White Tiger. Seorang aktor sekaligus penyanyi, kharisma Gourav menjiwai film yang, bila ditangani dengan gaya berat, bisa sangat membosankan. Bahrani sendiri bukan seorang sutradara dengan sentuhan ringan. Tapi, sekali lagi, ia tertarik pada subyek-subyek yang layak mendapat keterusterangan.

Dengan sinematografi Paolo Carnera yang hidup, Bahrani membangun film yang padat dan tajam. Tema hubungan antara budak dan majikan – Balram dan Ashok – ini begitu kuat tertanam, hingga terasa agak berlebihan. Segera setelah Balram meraih kemerdekaannya melalui pertumpahan darah, film berakhir.    

The White Tiger mulai tayang di Netflix sejak pertengahan Januari.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x