Kompas TV internasional kompas dunia

Banjir dan Longsor Landa Afrika Timur, 190 Orang Dilaporkan Tewas di Tanzania dan Kenya

Kompas.tv - 26 April 2024, 19:33 WIB
banjir-dan-longsor-landa-afrika-timur-190-orang-dilaporkan-tewas-di-tanzania-dan-kenya
Sebuah keluarga menggunakan perahu setelah menyelamatkan diri dari banjir yang mendatangkan malapetaka di kawasan Githurai, Nairobi, Kenya, Rabu, 24 April 2024. Banjir besar di Tanzania yang disebabkan oleh hujan lebat selama beberapa minggu menewaskan 155 orang dan mempengaruhi lebih dari 200.000 orang lainnya. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Iman Firdaus

NAIROBI, KOMPAS.TV - Bencana banjir dan longsor terjadi di sejumlah wilayah di Afrika Timur pada pekan ini.

Banjir dan longsor di Afrika Timur itu terjadi setelah hujan lebat yang berlangsung selama berhari-hari.

Memburuknya musim hujan di wilayah Afrika ini diakibatkan iklim El Nino yang masih terus terjadi.

Dilansir dari Al Jazeera, Tanzania dan Kenya menjadi wilayah yang terparah dengan korban tewas total di kedua negara tersebut mencapai 190 orang.

"Banjir dan tanah longsor di Tanzania telah menewaskan 155 orang dan melukai 236 lainnya," kata Perdana Menteri Tanzania, Kassim Majaliwa.

"Hujan lebat El Nino yang disertai angin kencang, banjir, dan tanah longsor di berbagai wilayah tanah air telah menimbulkan kerusakan yang cukup parah."

"Dampak buruk dari hujan disebabkan oleh degradasi lingkungan," imbuh Majaliwa.

Dia menyalahkan deforestasi, praktik pertanian yang tidak berkelanjutan seperti "tebang dan bakar", dan penggembalaan ternak yang tidak teratur. 

Majaliwa mengingatkan penduduk dataran rendah untuk mengungsi sementara ke dataran tinggi.

Perdana Menteri juga mendesak pejabat kabupaten untuk memastikan bahwa bantuan disalurkan kepada warga yang rumahnya terkena dampak banjir. 

Pada 14 April, pemerintah melaporkan bahwa total 58 orang, termasuk anak-anak, telah meninggal karena hujan dan banjir sejak awal bulan.

Selain itu, banjir juga menghancurkan jalan-jalan, jembatan, hingga jalur kereta api. Sekolah-sekolah juga terendam yang memaksa pemerintah untuk menutup sekolah.

Lebih dari 200.000 orang dan 51.000 rumah tangga terkena dampak hujan tersebut.



Sumber : Al Jazeera


BERITA LAINNYA



Close Ads x