Kompas TV nasional kesehatan

Vaksin Sensitif Suhu Tinggi, Eijkman Minta Pendistribusiannya seperti Kotak Suara Pilkada

Kompas.tv - 28 Januari 2021, 06:30 WIB
vaksin-sensitif-suhu-tinggi-eijkman-minta-pendistribusiannya-seperti-kotak-suara-pilkada
Ilustrasi: penggunaan darurat vaksin corona atau COVID-19. (Sumber: Foto AP/Emrah Gurel, File)
Penulis : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pendistribusian vaksin corona ke daerah-daerah menjadi salah satu perhatian Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio.

Dia mengatakan, pemerintah sebaiknya menyiapkan strategi pendistribusian vaksin ke daerah-daerah di Indonesia.

Strategi pengiriman mesti disiapkan supaya vaksin tidak rusak ketika dalam perjalanan ke daerah.

Baca Juga: Uji Klinis Vaksin Merah Putih Paling Cepat Pertengahan 2021, Menristek Harap Digunakan 2022

"Itu harus masuk dalam staretgi vaksin mana yang harus dibawa ke mana, harus tepat, supaya vaksinya tidak rusak," ujar Amin, dalam Forum Diskusi Public Health: Vaccine What to Expect, Rabu (27/1/2021), sebagaimana dikutipp dari Kompas.com.

Amin menyebut bahwa pengiriman vaksin ke daerah tak ubahnya ketika pendistribusian kotak maupun surat suara pilkada.

Di mana banyak petugas berjuang melewati medan yang sulit dilalui hanya demi mengirimkan kotak suara. Gambaran itu juga menyerupai dengan pengiriman vaksin ke daerah.

Kemudian agar vaksin tidak rusak, kata Amin, pemerintah harus mengenal setiap medan yang akan dilewati.

"Sayang sekali kalau beli vaksin mahal-mahal, rusak dan tidak menimbulkan efek yang kita inginkan," katanya.

Amin menambahkan, suhu di Indonesia yang tinggi bisa mencapai antara 30 hingga 32 derajat. Kondisi ini juga menjadi tantangan tersendiri untuk mendatangkan vaksin.

Untuk itu, ia meminta pemerintah berhati-hati karena vaksin sangat sensitif terhadap suhu tinggi.

Baca Juga: Ikut Vaksin Kedua Raffi Ahmad Janji Taat Protokol Kesehatan

"Kita tidak boleh membiarkan vaksin itu terpapar ke suhu yang tinggi," imbuh dia.

Diketahui, pemerintah telah mendatang vaksin Sinovac buatan China sebanyak 3 juta dosis. Saat ini, sejumlah daerah mulai menggelar vaksinasi.

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x