Kompas TV regional berita daerah

La Nina dan Bencana Hidrometerologi Mulai Mengintip DIY

Kompas.tv - 14 Oktober 2020, 17:39 WIB
la-nina-dan-bencana-hidrometerologi-mulai-mengintip-diy
Fenomena La Nina. (Sumber: BMKG)
Penulis : Switzy Sabandar

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Fenomena La Nina dari skala lemah sampai sedang terjadi di wilayah Indonesia, tak terkecuali Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG) Yogyakarta, Reni Kraningtyas, memaparkan dampak La Nina yang akan masuk ke DIY seiring dengan musim hujan saat melakukan audiensi dengan Bupati Sleman Sri Purnomo, Rabu (14/10/2020).

Menurut Reni, La Nina yang berdampak terhadap penambahan intensitas curah hujan secara otomatis berpotensi menimbulkan bencana hidrometerologi. Potensi bencana yang dimaksud meliputi, angina kencang, banjir, dan tanah longsor.

“Musim hujan yang saat ini mulai berlangsung ditambah fenomena La Nina akan menambah intensitas curah hujan hingga 40 persen,” ujar Reni.

Baca Juga: Hadapi Fenomena La Nina, Rekomendasi BNPB untuk Masyarakat

Ia juga memprediksi awal musim hujan di DIY terjadi di wilayah Kabupaten Sleman bagian barat dan utara serta Kabupaten Kulon Progo bagian utara.

Di wilayah itu, musim hujan diprediksi mulai Oktober dasarian II sampai III. Sementara, wilayah Gunungkidul menjadi daerah terakhir di DIY yang memasuki musim hujan, yakni pada November dasarian I.

Reni meminta pemerintah daerah dapat mengantisipasi potensi bencana yang akan terjadi.

Bupati Sleman Sri Purnomo, mengaku telah berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mengantisipasi dampak La Nina.

Ia sudah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Kawasan Permukiman (DPUPKP) untuk memastikan saluran air ke embung yang ada di Sleman berfungsi dengan baik sehingg bisa menampung air dalam jumlah besar saat hujan.

Baca Juga: Waspadai Anomali La Nina di Indonesia, Curah Hujan di Atas Normal

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman juga diminta untuk menginventarisasi pohon-pohon rawan tumbang untuk penanganan lebih lanjut.

“Kami juga berkoordinasi dengan BMKG untuk memberikan informasi wilayah potensi longsor pada Pusdalop BPBD Kabupaten Sleman  untuk melakukan langkah antisipasi meminimalikan kerugian akibat dampak La Nina,” ucap Sri Purnomo.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x