> >

Isu Harga Mi Instan Akan Naik 3 Kali Lipat, Begini Tanggapan Mendag Zulhas...

Vod | 14 Agustus 2022, 22:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyebut harga mi instan bakal naik 3 kali lipat dalam waktu dekat.

Kenaikan harga mi instan ini karena 180 juta ton gandum tak bisa keluar dari Ukraina akibat perang dengan Rusia.

Namun Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan membantah harga mi instan bakal naik 3 kali lipat dalam waktu dekat.

Mendag mengaku harga gandum memang naik karena imbas perang Rusia-Ukraina, namun mendag meyakini harga gandum turun pada September mendatang.

Baca Juga: Intelijen Inggris: Rusia Geser Pasukan untuk Fokus Serbuan ke Ukraina Selatan

Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia menyebut, kenaikan harga gandum tidak berdampak signifikan ke mi instan.

Selain itu, kenaikan tertinggi hanya jenis gandum berprotein rendah yang biasa digunakan pada biskuit.

Produsen mi instan menyebut, pasokan gandum dalam negeri masih aman sehingga harga mi instan tak akan naik 3 kali lipat.

Asosiasi Mi Instan Dunia mencatat, Indonesia berada di peringkat 2 negara konsumen terbesar mi instan.

Di tahun 2020, masyarakat Indonesia mengonsumsi 12,640 juta porsi mi instan.

Di peringkat pertama Tiongkok dengan konsumsi 46,350 juta porsi mi instan.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, rata-rata konsumsi mi instan di Indonesia pada tahun 2020 tercatat 3,63 bungkus per orang untuk setiap bulan.

Selama ini, Indonesia mengimpor gandum terbanyak dari Australia, Kanada, Amerika Serikat, dan Ukraina.

Penulis : Shinta-Milenia

Sumber : Kompas TV


TERBARU