> >

Nenek Sarumi Sedih Usai Dapat Uang Ganti Rugi Pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen Rp6,4 Miliar, Kenapa?

Jawa tengah dan diy | 10 Mei 2023, 17:05 WIB
Seorang nenek warga Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, bernama Sarumi (65), mengaku sedih setelah menerima UGR jalan tol Yogyakarta Bawen. (Sumber: Kompas.com/Ika Fitriana)

MAGELANG, KOMPAS.TV -  Seorang nenek warga Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, bernama Sarumi (65), mengaku sedih setelah menerima uang ganti rugi (UGR) pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen.

Sarumi menilai UGR sebesar Rp 6,4 miliar dari pemerintah usai lahannya terdampak rencana pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen. 

Namun, setelah menerima UGR bersama warga terdampak lainnya di Balai Desa Pabelan, Selasa (9/5/2023), ia justru mengaku sedih, karena tidak memiliki lahan lagi.

Lahan miliknya seluas 920 meter yang selama ini menjadi rumah dan tempat usaha, bakal digusur untuk pembangunan jalan tol.

Usaha yang dirintis dan ditekuninya selama ini adalah usaha penjualan cobek batu, nisan batu, dan aneka kerajinan batu Merapi sejak 25 tahun lalu. 

“(Perasaan setelah terima UGR) susah karena enggak punya tempat. Harus mulai usaha dari nol lagi,” ujar Sarumi, Rabu (10/5/2023), dikutip Kompas.com

Kini, setelah menyepakati untuk menerima UGR, dirinya tidak lagi memiliki hak atas tanah dan rumah yang sudah ditempati puluhan tahun itu.

Baca Juga: Begini Cerita Nenek yang Jadi Korban Pungli Uang Ganti Rugi Tol Yogyakarta-Bawen!

 “Sudah tidak punya tanah lagi. Rumah dan tempat usahanya terdampak (proyek jalan tol Yogyakarta-Bawen)," imbuh nenek empat cucu itu. 

Ia juga mengaku uang ganti rugi yang diterimanya akan digunakan untuk membeli tanah dan rumah baru. Namun, mengenai lokasinya, ia belum mengetahui persis. Kini, ia berencana untuk tinggal di rumah anaknya sementara waktu. 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas.com


TERBARU