> >

Energy Watch Nilai Relokasi Warga Sekitar Depo Plumpang Jadi Opsi Paling Strategis, Ini Alasannya

Peristiwa | 5 Maret 2023, 19:06 WIB
Sejumlah warga berada di dekat permukiman penduduk yang hangus terbakar akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023). (Sumber: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Eksekutif Energy Watch Daymas Arangga Radiandra memberikan pandangannya terkait solusi bagi Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara dan masyarakat yang tinggal di sekitarnya usai kebakaran besar yang terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam lalu.

Dia menilai merelokasi permukiman penduduk yang berada di sekitar area Depo Pertamina Plumpang menjadi opsi paling strategis dibandingkan memindahkan depo tersebut ke tempat baru.

"Kalau kami melihat saat ini merelokasi warga adalah pilihan yang paling strategis," kata Daymas dalam Kompas Petang Kompas TV, Minggu (5/3/2023).

Pasalnya, lanjut dia, merelokasi Depo Pertamina Plumpang akan membutuhkan waktu dan biaya yang lebih banyak.

"Depo Plumpang ini menjadi 20 persen pemasok bahan bakar minyak yang ada di daerah Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek) dan sekitarnya," jelasnya.

"Depo Plumpang ini merupakan depo vital karena dia menerima pasokan dari Tanjung Priuk melalui jalur pipa, lalu dari Balongan juga, sehingga ketika direlokasi atau dipindahkan, akan membutuhkan waktu dan biaya yang cukup tinggi dibandingkan harus merelokasi warga."

Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut Lokasi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Zona Bahaya: Tak Bisa Lagi Ditinggali

Diberitakan sebelumnya, Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara mengalami kebakaran pada Jumat (3/3/2023) malam.

Lokasi depo yang dekat dengan permukiman warga membuat api juga membakar rumah-rumah warga. Peristiwa tersebut juga mengakibatkan belasan orang meninggal dunia.

Terkait kejadian ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahakan Menteri BUMN Erick Thohir dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk segera mencari solusi.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU