> >

Sumber Dana Rp1 Miliar Tersangka Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Ditransfer Sejak 2019!

Update | 22 Januari 2023, 10:39 WIB
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi memberikan keterangan terkait kasus pembunuhan berantai Wowon Cs di Cianjur, Jumat (20/1/2023). (Sumber: Tribunnews)

CIANJUR, KOMPAS.TV - Polda Metro Jaya mengungkap asal uang Rp1 Miliar yang diakui tersangka kasus pembunuhan berantai Wowon Cs.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebut sumber dana tersebut berasal dari korban penipuan mereka yang berprofesi sebagai tenaga kerja wanita (TKW).

"Modus penipuan yang dilakukan mereka. Wowon, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin meraup untung dari sejumlah tenaga kerja wanita atau TKW," kata Kombes Hengki di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (20/1/2023).

Ia menegaskan, temuan tersebut masih akan didalami polisi, karena penyidikan kasus pembunuhan berantai Wowon Cs itu berkesinambungan.

"Ini masih kita dalami, ini kan baru dua hari yang lalu, penyidikan kami ini sifatnya berkesinambungan, dari fakta ini kita dalami, ketemu fakta kita dalami lagi," ujar Kombes Hengki.

Di sisi lain, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga mengatakan bahwa uang Rp 1 miliar itu merupakan total nilai transfer korban sejak 2019.

Baca Juga: Satu Makam Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs Ditemukan di Bandung, akan Dibongkar Polisi

Korban, kata dia, rutin mengirimkan uang setiap bulan ke rekening tersangka M Dede Solihin. 

"Itu akumulasi, bukan sekali transfer, tapi continue per bulan. Kalau dari rekeningnya ini dari April 2019," katanya.

Meski rekening atas nama Dede, kartu ATM tabungan itu dibawa oleh tersangka Wowon.

"Ini masuk ke rekening Dede Solehudin, tapi fisik ATM dipegang tersangka Wowon," kata Panjiyoga.

Berdasarkan hasil temuan polisi, ada dua dari sembilan korban pembunuhan yang merupakan TKW, yakni diduga bernama Farida dan Siti.

Jasad yang diduga Farida ditemukan polisi di sebuah lubang di sekitar rumah tersangka di Cianjur. Sementara jasad Siti sempat dihanyutkan ke laut oleh tersangka, namun ditemukan warga di Garut dan dikuburkan secara wajar.

"Terkait dengan identitas yang dihanyutkan ke laut, itu atas nama Siti, yang untuk Garut," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (20/1).

Baca Juga: Round-Up: Dana Rp1 Miliar Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Profesi Tersangka Duloh, Kabar Liburan Imlek

Siti dibunuh setelah menagih janji Wowon Cs terkait penggandaan harta. Saat itu, tersangka menyuruh korban untuk mengambil uang di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Siti ini nagih 'mana hasil penggandaan uangnya?', kemudian Wowon bilang 'ambilnya di Mataram'," imbuhnya.

Kombes Hengki menuturkan bahwa pihaknya masih terus mendalami fakta-fakta dari kasus pembunuhan berantai di Cianjur dan Bekasi itu.

"Dari fakta ini kita dalami, ketemu fakta (lain -red) kita dalami lagi, sehingga apakah ada kemungkinan tersangka dan korban yang lain kita tuntaskan semua," jelas dia.

Selain itu, polisi masih akan membuktikan keterangan tersangka dengan melakukan pemeriksaan DNA terhadap temuan enam jasad di Cianjur.

"Tentu saja kami harus membuktikanya sesuai dengan keterangan para tersangka, siapa-siapa saja orang itu, dan kita akan melakukan pemeriksaan DNA dan lainya," ujarnya.

Baca Juga: Kisah Yeni, TKW yang Lolos Pembunuhan Berantai Wowon Cs: jadi Target dan Pilih Kabur ke Luar Negeri

Polisi pun membuka posko pengaduan untuk mencari tahu kemungkinan tersangka atau korban lain atas kasus pembunuhan berantai Wowon Cs itu.

"Kami sudah membuka posko di sini, karena ini operasi kemanusiaan, jangan sampai ada tersangka lain yang terlibat dalam sindikat ini atau mungkin ada korban lain kita harus cari," katanya. 

Sebelumnya telah diberitakan KOMPAS.TV bahwa tiga tersangka, yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehuddin ditangkap setelah polisi menyelidiki kasus satu keluarga keracunan di Bekasi.

Polisi mengungkap fakta bahwa sekeluarga di sebuah rumah kontrakan di Bantargebang, Bekasi itu sengaja dibunuh oleh tersangka Duloh dengan cara diberi minuman beracun.

Tiga korban meninggal di Bekasi itu merupakan keluarga tersangka Wowon yang terdiri dari Ai Maimunah (istri) dan dua anak laki-lakinya bernama Ridwan Abdul Muiz dan Muhammad Riswandi.

Tersangka mengaku meracuni mereka karena khawatir kejahatan penipuan dan pembunuhan di Cianjur terungkap. Sebab keluarga Wowon itu mengetahui tindakan kriminal para tersangka.

Selain di Bekasi, polisi juga menemukan tiga jasad keluarga Wowon di Cianjur yang terdiri dari anak, istri, dan mertuanya.

Baca Juga: Enam dari 9 Korban Pembunuhan Berantai di Cianjur dan Bekasi adalah Keluarga Pelaku Wowon

Tiga jasad itu dikubur di dalam lubang di sekitar rumah tersangka. Lubang pertama yang berada di samping rumah tersangka Solihin ditemukan jasad bayi berusia 2 tahun diduga bernama Bayu yang merupakan anak dari Wowon dengan Maimunah.

Kedua, ada dua kerangka jenazah dalam satu lubang yang diduga bernama Wiwin dan Noneng. Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, Wiwin merupakan istri pertama Wowon, sedangkan Noneng adalah ibu Wiwin sekaligus mertua Wowon.

Terbaru, polisi dibantu perangkat desa menemukan kuburan korban bernama Iim Halimah yang merupakan istri Wowon sekaligus ibu kandung dari Ai Maimunah.

Halimah diracun Duloh pada tahun 2016 saat datang berobat kepadanya. Ia lantas dikuburkan di TPU Islam Kampung Saar Mutiara, RT 03 RW 07, Desa Karangtanjung, Kecamatan Cililin, Bandung Barat.


#

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Tribunnews


TERBARU