> >

Kronologi Jemaat Diusir Anggota TNI AU karena Pakai Sandal Jepit ke Gereja Kompleks Lanud Pattimura

Peristiwa | 16 Mei 2022, 19:29 WIB
Puluhan warga jemaat gereja Kategorial Lanud Pattimura melakukan protes ke personel TNI AU setelah ada beberapa jemaat yang memakai sandal jepit diduga dilarang masuk ke kompleks tersebut, Minggu (15/5/2022). (Sumber: KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY)

Baca Juga: Perdebatan TNI AU dan Pilot Pesawat Malaysia yang Dipaksa Mendarat karena Masuk Wilayah Indonesia

Selain itu, Andreas membantah terdapat anggotanya yang memeriksa jemaat gereja yang menggunakan sandal jepit.

“Tadi ada simpang siur di media sosial. Saya sendiri seorang kristiani tidak mungkin melarang saudara kristiani beribadah. Kemudian tidak ada sweeping di dalam gereja, semuanya normal-normal saja,” ujar Andreas di Lanud Pattimura.

Namun, Andreas mengakui dalam tiga bulan terakhir ini, pihak Lanud Pattimura sedang menerapkan aturan bagi setiap warga yang memasuki kawasan tersebut.

Adapun aturannya yaitu setiap warga yang hendak memasuki Lanud Pattimura harus berpakaian rapi dan tidak boleh memakai celana pendek dan sandal jepit.

Baca Juga: Pesawat Asing yang Dipaksa Mendarat oleh TNI AU Masih Ditahan di Lanud Hang Nadim Batam

“Beberapa bulan terakhir kita mencoba menegakkan aturan bagaimana seseorang memasuki institusi negara, institusi militer yaitu aturannya wajib berpakaian yang sopan dan rapi," ujarnya.

"Dalam hal ini tidak menggunakan sandal jepit dan tidak bercelana pendek."

Menurut Andreas, ada sejumlah warga yang menggunakan sandal jepit saat hendak ke gereja. Karena itu, anggotanya menyampaikan aturan tersebut kepada mereka.

“Khususnya tadi ada beberapa warga yang juga merasa kaget karena saat ke gereja ada yang menggunakan sandal jepit,” ujarnya.

Baca Juga: Kronologi TNI AU Cegat Pesawat Asing yang Terbang dari Malaysia, Sempat Siagakan F-16

Terkait insiden itu, pihak Lanud Pattimura akan lebih gencar menyosialisasikan aturan tersebut.

Selain itu, pihak Lanud Pattimura juga akan lebih intens membangun komunikasi dengan jemaat gereja tersebut.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU