> >

Setahun Lebih Hanya di Rumah, Sekalinya Keluar Pria Ini Bunuh 5 Tetangganya Sekaligus

Kriminal | 28 November 2021, 10:14 WIB
Ilustrasi pembunuhan. (Sumber: Shutterstock.com)

OGAN KOMERING ULU, KOMPAS.TV - Sebanyak lima warga Kampung I, Desa Bunglai, Kecamatan Peninjauan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan tewas dibunuh secara beruntun. Pria berinisial OF, berusia 25 tahun, diduga membunuh mereka secara tragis.

Kasus pembunuhan lima orang secara beruntun ini terjadi pada Jumat (26/11/2021) dimulai sekitar pukul16.30 WIB.

Baca Juga: Rekam Jejak Pentolan KKB Temianus Magayang, Bunuh Staf KPUD Yahukimo hingga 2 Prajurit Kostrad TNI

Kepala Seksi Humas Polres OKU Ajun Komisaris Mardi Nursal mengatakan kelima orang yang tewas dibunuh itu tinggal sekampung alias tetangga tersangka.

Para korban pembunuhan tersebut masing-masing bernama Sari (45), Ikrom (43), Endang, Hendri (33) dan Erni (33).

"Pelaku merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan lebih dari satu tahun tidak pernah keluar dari rumahnya," kata Ajun Komisaris Mardi di Baturaja dikutip dari Antara pada Minggu (28/11/2021).

Ajun Komisaris Mardi menjelaskan, pembunuhan ini berawal ketika pelaku OF keluar rumah menggunakan sepeda motor dan makan siomai di warung.

Baca Juga: Update Kasus Mutilasi di Bekasi: Polisi Hendak Selidiki Kronologi Sebelum Korban Dibunuh

Di sana, pelaku OF bertemu dengan korban pertama Hendri. Tanpa sebab, OF secara membabi buta menusuk korban dengan senjata tajam jenis pisau hingga tewas di tempat kejadian perkara.

“Kemudian terjadi keributan di sana. Sehingga, korban kedua Ikrom yang sedang melintas di lokasi berhenti bermaksud hendak melihat namun, malah ikut kena tusuk,” ujarnya.

Kejadian berlanjut, pelaku masuk ke belakang rumah warga menuju ke arah sumur. Di sana, ia bertemu korban ketiga yakni Erni yang saat itu sedang mengambil air. Pelaku OF lantas kembali menusukkan pisaunya ke bagian perut korban hingga tewas.

Mendengar istrinya menjerit kesakitan, sang suami bernama Endang lalu keluar rumah bermaksud hendak menolong. Namun nahas Endang turut ditusuk oleh pelaku.

Baca Juga: Misteri Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Belum Tersingkap, Suami Korban Diperiksa ke-16 Kalinya

"Er sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak terselamatkan akibat luka di bagian leher," ucap Mardi.

Usai menghabisi Endang, pelaku OF bertemu dengan korban kelima bernama Sari yang saat itu keluar dari rumahnya dikarenakan mendengar keributan.

Pelaku kemudian merangkul korban Sari dan secepat kilat langsung melakukan penusukan dan menggorok leher korban secara sadis.

"Saat ini tersangka telah diamankan di Mapolres OKU untuk diperiksa lebih lanjut. Sementara  para korban sudah diserahkan kepada keluarga,” ujarnya.

Baca Juga: KSAD Jenderal Dudung: Prajurit TNI yang Tugas di Papua Jangan Berpikir Ingin Bunuh KKB

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres OKU Ajun Komisaris Hillal Adi Imawan mengatakan, pelaku sudah diamankan oleh anggotanya ke Mapolres OKU beberapa saat setelah melakukan aksinya.

Saat ini, Polres OKU tengah mendalami motif pelaku membunuh kelima orang warga Kampung I, Desa Sungai Bunglai, Kecamatan Peninjauan, OKU.

Pelaku diperiksa secara intensif oleh petugas untuk menggali alasan ia menghabisi nyawa lima tetangganya tersebut.

Baca Juga: 5 Orang Tewas Akibat Diserang Pria Berparang yang Diduga Mengalami Gangguan Jiwa

Menurutnya, dari keterangan yang didapat pelaku menyebut ia merasa sakit hati terhadap salah satu korban yang diduga sudah mengambil kartu ATM miliknya.

Namun polisi belum dapat memastikan keterangan tersebut lantaran saat diinterogasi pelaku sedikit ngawur saat berbicara. Sebagaimana diketahui dari informasi warga setempat pelaku itu diduga memiliki keterbelakangan mental.

“Belum bisa kami pastikan motif seperti apa. Masih kami tindak lanjuti peristiwa ini seperti memeriksa saksi-saksi dan memerlukan bantuan dokter atau psikolog untuk memastikan kondisi kesehatan jiwa pelaku tersebut,” ujar Hilal.

Baca Juga: Babak Baru Kasus Pembunuhan Subang, Suami Korban Kembali Diperiksa

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Purwanto

Sumber : Antara


TERBARU