> >

Ganjar Instruksikan Pemda Patroli ke Sekolah untuk Cegah Klaster PTM

Berita daerah | 25 Oktober 2021, 19:01 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan pemerintah daerah, baik kabupaten atau kota, di Jateng untuk melakukan patroli ke sekolah-sekolah. (Sumber: Pemprov Jateng)

SEMARANG, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menginstruksikan pemerintah daerah, baik kabupaten atau kota, di Jateng untuk melakukan patroli ke sekolah-sekolah.

Patroli ke sekolah-sekolah itu untuk menanggulangi adanya klaster penularan Covid-19 di lingkungan sekolah setelah pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).

Hal itu disampaikan oleh Ganjar seusai rapat percepatan penanganan Covid-19 di Ruang Rapat Gedung A Lantai 2 Kantor Gubernur, Senin (25/10/2021).

Baca Juga: Bertemu Di Makam Bung Karno, Ganjar Sanjung Tri Rismaharini

“Maka sekarang untuk semuanya ngecek ke lapangan terkait dengan pelaksanan PTM, semuanya. Dibuatkan patroli dicek ke sekolah sekolah sambil kita menunggu hasil laboratoriumnya bisa merekomendasikan bahwa vaksin bisa dipakai SMP dan SD atau anak-anak, itu yang ada,” kata Ganjar, seperti tertulis dalam keterangan di laman resmi Pemprov Jateng.

Ganjar menyebut, berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, jumlah transmisi lokal akibat klaster sekolah mencapai 94 kasus.

Angka tersebut dinilainya cukup tinggi jika dibandingkan dengan klaster keluarga yang hanya lima transmisi lokal.

“Bagus, sudah bagus. Tapi kalau saya lihat klasternya ada di sekolah. Tertinggi di sekolah. Pak Wali Kota Solo sudah lapor ke saya, klaster sekolah transmisi lokal ada 94, dan klaster keluarga lima,” ujar Ganjar,

Dikatakan, dari kasus tersebut, sebanyak 94 orang sedang menjalani isolasi mandiri (isoma), dan tidak ada yang dirawat di fasilitas kesehatan.

Baca Juga: Polemik Celeng vs Banteng, Ganjar: Hanya Dinamika Politik Biasa

“Isoma ada 94 dan rawat relatif tidak ada. Iya OTG (orang tanpa gelaja),” lanjutnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengimbau pihak sekolah yang telah melaksanakan PTM harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan baik.

Sebab, pandemi Covid-19 masih belum berakhir.

“Di mana-mana begitu belum ada daerah tanpa kasus. Jadi, kalau dalam komunitas dilakukan skrining pasti ketemu,” jelasnya.

Tetapi, lanjut dia, yang penting tidak bergejala atau gejalanya ringan. Kedua, prokes tetap dilaksanakan secara ketat agar yang positif tidak menularkan yang lain, serta vaksin dipercepat bagi yang sudah memenuhi syarat.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU