> >

Ibu 2 Anak Nekat Gantung Diri Tak Kuat Diteror Utang Pinjol, Tinggalkan Wasiat di Buku Catatan

Peristiwa | 3 Oktober 2021, 20:31 WIB
Ilustrasi jenazah yang mengakhiri hidup dengan gantung diri. (Sumber: SHUTTERSTOCK via Kompas.com)

WONOGIRI, KOMPAS.TV - Seorang ibu rumah tangga berusia 38 tahun berinisial WPS nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri di rumahnya.

Warga Desa Selomarto, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, itu ditemukan dalam kondisi tergantung tak bernyawa di teras.

Baca Juga: Kasus Pria Bunuh Diri Saat Live Tiktok, Pengacara Keluarga Sebut Ini Modus Baru Pembunuhan

Adalah mertua korban yang menemukan jasad WPS dalam kondisi tewas tergantung pada Sabtu, 3 Oktober 2021 pagi.

Paur Humas Polres Wonogiri Aipda Iwan Sumarsono mengungkapkan penyebab WPS nekat gantung diri.

Menurutnya, korban tak kuat dengan teror karena sering ditagih utang dari pinjaman online atau pinjol.

Iwan menjelaskan, penemuan jasaf korban dalam kondisi gantung diri itu bermula saat mertua korban keluar rumah usai bangun tidur. 

Baca Juga: Ikatan Psikolog Klinis Luncurkan Ehfa.id Laman Khusus Pencegahan Bunuh Diri

Setelah berada di tqdepan rumah, mertua korban kaget melihat jasad WPS sudah tewas menggantung di teras rumah korban. Sontak mertua korban memanggil suami WPS.

“Mertua korban langsung berteriak memanggil suami WPS untuk menurunkan korban,” kata Iwan.

Iwan menambahkan, dari hasil pemeriksaan jasad korban, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Karena alasan itulah, polisi kemudian memastikan bahwa korban meninggal dunia karena bunuh diri.

Baca Juga: Menyisakan Tanda Tanya, Polisi Selidiki Kasus Pria Gantung Diri Saat Live TikTok

Iwan mengatakan, pihaknya telah memintai keterangan suami korban terkait kasus bunuh diri yang menimpa sang istri.

Menurut suami korban, kata Iwan, WPS sempat bersikap aneh sebelum ditemukan tewas gantung diri.

Adapun sikap aneh tersebut karena korban WPS memiliki banyak utang di beberapa pinjaman online alias pinjol dan bank plecit alias rentenir.

“Dan akhir-akhir ini korban sering mendapatkan teror dari pinjol sehingga membuat WPS frustasi,” ujar Iwan.

Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Pakistan Tewaskan Tiga Orang, Taliban Pakistan Diyakini Pelakunya

Namun sebelum bunuh diri, Iwan melanjutkan, korban WPS sempat menulis surat wasiat pada sebuah buku agenda miliknya dan beberapa lembar kertas.

Surat tersebut ditujukan kepada suaminya. Selain itu, WPS juga menjelaskan dalam suratnya jika dirinya telah membuat malu keluarga.

Selain itu, WPS juga menuliskan mengenai  perincian utangnya kepada belasan pinjol. WPS berharap suaminya bisa membayar utang-utangnya tersebut.

Baca Juga: Punya Rumah Potong di Wonogiri, Widodo Makmur Unggas Jual 1,94 Miliar Saham Per Lembar Rp 180, Mau?

“Hasil olah TKP ditemukan beberapa lembar dan buku yang berisi wasiat korban," tutur Iwan.

"Korban menyampaikan permohonan maaf kepada keluarganya dan menuliskan perincian utangnya kepada pinjol dan bank plecit."

Dari buku berisi wasiat yang ditemukan polisi, korban ternyata memiliki utang hingga total puluhan juta kepada belasan pinjol.

Baca Juga: Biden Dihujat Ibu Marinir AS yang Tewas karena Bom Bunuh Diri di Kabul: Pemilihnya Bunuh Anak Saya

Berikut isi wasiat korban yang ditulis :

Mas nanti kalo sudah nemuin surat ini, jangan nangis, tetap jaga Rara Riri. Memang aku bisanya membuat susah kamu. Maafin aku ya Mas. Mungkin dengan jalan ini bisa membuat hidupku tenang. Maafin ya Mas aku minta beribu-ribu maaf. Aku mati meninggalkan aib bagi keluarga ini. Mungkin sudah jalan hidupku.

Di buku hitam kecil itu ada semua data orang yang aku hutangi. Sampaikan permohonan maafku kepada mereka. Kalau bisa hutangku di bayar pelan-pelan. Sekali lagi aku minta maaf. Aku sudah tidak kuat. Aku sudah tidak kuat lagi ini. Ini sudah jalankua.

Dan tolong sampaikan permintaan maafku kepada orang selalu baik kepada diriku. 

Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan dari Korban Bom Bunuh Diri di Kabul

Kontak Bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas.com


TERBARU