Kompas TV internasional kompas dunia

Suhu Udara Gelombang Panas Pakistan Capai 49 Derajat Celsius, Ratusan Orang Dilarikan ke RS

Kompas.tv - 23 Mei 2024, 22:10 WIB
suhu-udara-gelombang-panas-pakistan-capai-49-derajat-celsius-ratusan-orang-dilarikan-ke-rs
Dokter memeriksa seorang anak yang dirawat karena gastroenteritis di sebuah rumah sakit di Hyderabad, Pakistan, Kamis (23/5/2024). (Sumber: Pervez Masih/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Gading Persada

ISLAMABAD, KOMPAS.TV - Ratusan warga Pakistan dilarikan ke rumah sakit sehubungan gelombang panas intens yang menerpa negara itu sepekan belakangan. Fenomena cuaca ekstrem di negara tersebut semakin parah akibat dampak perubahan iklim.

Pada Rabu (22/5/2024), suhu udara di Mohenjo Daro, selatan Pakistan tercatat mencapai 49 derajat Celsius. Lembaga klimatologi Pakistan memperingakan bahwa suhu udara diperkirakan bisa mencapai 55 derajat Celsius pada Mei 2024.

Ratusan pasien dilaporkan dirawat di rumah sakit di Lahore, timur Pakistan terkait gelombang panas. Banyak warga di daerah Hyderabad, Larkana, dan Jacobabad yang juga mesti dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Gelombang Panas Ekstrem di Asia dan Timur Tengah Dipicu Perubahan Iklim yang Disebabkan Manusia

Otoritas Pakistan telah mengimbau warga untuk tetap di rumah, tetap terhidrasi, dan menghindari perjalanan yang tidak perlu. Namun, kaum buruh mengaku tidak punya pilihan selain bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Otoritas kesehatan Pakistan pun telah membuka pusat respons kegawatdaruratan untuk merawat pasien yang sakit karena gelombang panas. Layanan ambulans juga membawa botol air dan es untuk memberi pertolongan pertama kepada korban gelombang panas.

"Pakistan adalah negara paling rentan dampak perubahan iklim kelima di dunia. Kami telah menyaksikan hujan dan banjir di atas normal," kata koordinator perubahan iklim perdana menteri Pakistan, Rubina Khursheed Alam dikutip Associated Press, Kamis (23/5).

Alam menegaskan, perubahan pola cuaca yang ekstrem di Pakistan belakangan ini terjadi karena perubahan iklim yang disebabkan manusia.

Sebelum diterpa gelombang panas, Pakistan diterjang hujan lebat yang memecahkan rekor pada April lalu. Bencana terkait hujan lebat pun menewaskan puluhan orang dan menghancurkan rumah-rumah penduduk serta persawahan.

Kendati hanya berkontribusi kurang dari 1 persen total emisi karbon di dunia, Pakistan menjadi salah satu negara yang terdampak bencana iklim paling parah.

Baca Juga: BMKG Imbau Waspada, 23 WIlayah Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem Hujan Lebat 23-24 Mei 2024


 



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x