> >

90 Siswa SMPN 4 Mrebet Purbalingga Positif Covid-19, Dinas Kesehatan Ungkap Dugaan Penyebabnya

Update corona | 22 September 2021, 16:23 WIB
Satgas Covid-19 melakukan persiapan isolasi terpusat di gedung SMPN 4 Mrebet Purbalingga, Jawa Tengah, Selasa (21/9/2021). (Sumber: KOMPAS.COM/MOHAMAD IQBAL FAHMI)

PURBALINGGA, KOMPAS.TV - Dinas Kesehatan Purbalingga, Jawa Tengah, menemukan sebanyak 90 siswa SMPN 4 Mrebet Purbalingga terkonfirmasi positif Covid-19.

Hasil tersebut diketahui usai dinas kesehatan setempat melakukan rapid test antigen massal pada Senin (20/9/2021).

Baca Juga: Menko PMK Sebut Penetapan Cuti Bersama 2022 Tergantung Perkembangan Covid-19

Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga Joko Sumarno mengatakan, pihaknya masih menggali informasi dan klarifikasi dari Kepala Sekolah SMPN 4 Mrebet Purbalingga.

Joko merasa perlu menggali informasi dan klarifikasi tersebut karena sampai saat ini, aturannya belum diperbolehkan adanya kegiatan pembelajaran tatap muka.

“Pembelajaran tatap muka (PTM) kan sebenarnya juga belum berjalan, apa itu kucing-kucingan atau bagaimana, ini yang masih akan kami cari tahu dari kepala sekolahnya,” kata Joko saat dikonfirmasi, Selasa (21/9/2021).

Baca Juga: Angka Positif Covid-19 Turun Drastis, Indonesia Gencarkan Penggunaan Masker dan Vaksinasi

Sementara itu, Kepala Dinkes Purbalingga Hanung Wikantono mengatakan, SMPN 4 Mrebet sempat sudah memulai pembelajaran tatap muka (PTM) sebelum ada keputusan Satgas Covid-19.

Kegiatan PTM di SMPN 4 Mrebet, disebut Hanung, sudah berlangsung selama satu sampai dua minggu.

“Sudah berlangsung (PTM) selama satu-dua minggu, terus ada yang bergejala dan banyak yang mengalami hal serupa, demam, flu,” kata Hanung.

Baca Juga: Dua Sekolah di Purbalingga Jadi Klaster Covid-19, Puluhan Siswa Terpapar

Dari temuan itulah, kepala sekolah kemudian berinisiatif menghubungi dinkes untuk melakukan rapid test antigen secara massal.

Dari 350 sampel usap yang dites oleh petugas, 90 siswa ternyata menunjukkan hasil positif Covid-19.

“Hari ini kami putuskan isolasi terpusat di gedung sekolah,” ujar Hanung, Selasa (21/9/2021).

Selanjutnya, Hanung menuturkan, pihaknya melakukan isolasi terpusat kepada puluhan siswa tersebut untuk mengantisipasi terjadinya klaster penularan Covid-19 baru di Purbalingga.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Kian Turun, Pakar: Jangan Terlena dengan Positivity Rate yang Rendah

“Opsinya hanya isolasi terpusat, tidak ada isoman, 90 kalau dibuat pohon faktor jadi ledakan klaster. Kami tidak mau ambil risiko itu,” ujar Hanung.

Lebih lanjut, Hanung menjelaskan, puluhan siswa akan menjalani isolasi selama 13 hari terhitung mulai hari ini.

Adapun Satgas Covid-19 Kabupaten Purbalingga hingga kini masih melakukan sosialisasi kepada wali murid agar tidak muncul penolakan.

Baca Juga: Lonjakan Ketiga Covid-19 di Depan Mata, Rumah Sakit Diminta Waspada

“Hampir semua pasien tanpa gejala (OTG) atau gejala ringan. Kami menyiagakan tenaga medis lengkap dengan fasilitasnya agar seluruh siswa dapat terpantau,” ujarnya.

Hanung menambahkan, puluhan siswa tersebut nantinya akanmenjalani tes swab PCR.

Dari hasil PCR itu, Satgas Covid-19 akan melakukan tracing kontak erat hingga lingkungan keluarga para siswa.

Baca Juga: Polsek Pondok Gede Tangkap Tersangka Pemalsuan Kartu Vaksin Covid-19

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.com


TERBARU