> >

KKB Tenius Gwijangge Diduga Punya Enam Senjata Api, Dua Disebut Milik Kostrad

Kriminal | 24 Agustus 2021, 16:59 WIB
Ilustrasi sejumlah anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua tampak membawa senjata. (Sumber: Istimewa via TribunPapua.)

Adapun kronologi pembunuhan itu berawal ketika sekelompok warga minta tolong ke perusahaan agar diantar ke kampung Pele.

Mendengar permintaan warga tersebut, kedua karyawan yakni Rionaldo Raturoma dan Dedi Imam Pamuji mengantar warga tersebut menggunakan mobil perusahaan.

Namun sekitar pukul 15.00 WIT, Kepala suku Tribun Mamuna didampingi Pinus yang menjadi salah satu saksi pembunuhan kedua karyawan melaporkan insiden tersebut ke base camp perusahaan.

Dari informasi tersebut, karyawan yang menerima laporan langsung ke Dekai untuk melaporkan kejadian itu ke Polres Yahukimo.

Selain menemukan kedua jasad korban dan mobil yang hangus terbakar, Fakhiri mengatakan polisi menemukan sejumlah barang bukti.

Itu antara lain berupa sebuah anak panah, 1 unit ponsel, dan 1 unit mobil Hilux Double Cabin yang dalam kondisi hangus terbakar.

Fakhiri menduga pelaku pembantaian tersebut KKB pimpinan Tendius Gwijangge, yang dalam satu minggu terakhir aktif melakukan aksi di wilayah Dekai. 

Fakhiri memastikan telah mengirim anggotanya dari Direskrimum Polda Papua yakni Kombes Faisal Ramadhani untuk memeriksa lokasi kejadian. 

"Kalau itu berkaitan ke sana, kemungkinan itu ada, karena kita belum secara detail melakukan penyelidikan," ucap Fakhiri.

"Saya biarkan teman-teman dari Polda, Polres, dan Nemangkawi untuk ke sana dan Pak Dirkrimum sudah sampai di sana," 

Meski begitu, Fakhiri memastikan belum akan mengirim pasukan setelah insiden tersebut, karena sudah ada dua pleton Brimob dan tim Penegakan Hukum (Gakum) Satgas Nemangkawi di Dekai.

"Aparat tidak akan tinggal diam dan mengusut tuntas sesuai prosedur hukum pelaku pembantaian pekerja PT Indo Papua ini," ucap Kamal.

Kamal mengatakan, saat ini aparat masih mendalami motif KKB melakukan pembunuhan terhadap dua pekerja PT Ido Papua tersebut.

"Motif masih kami dalami," ucap Kamal.

Menurutnya, kasus yang terjadi di wilayah hukum Yahukimo ini menjadi perhatian utama satgas gabungan TNI-Polri Nemangkawi.

Kamal pun mengimbau masyarakat membantu aparat dalam menangkap para pelaku kejahatan.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU