> >

Anggota DPRD DKI Jakarta Buka Suara Soal Jakarta Tenggelam

Peristiwa | 31 Juli 2021, 20:22 WIB
Tugu Monumen Nasional simbol Ibu Kota Jakarta. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI-Perjuangan, Gilbert Simanjuntak menanggapi soal Jakarta yang terancam tenggelam karena penurunan tanah.

Gilbert menilai Pemprov DKI tidak serius menjalankan pipanisasi untuk menghindari Jakarta tenggelam. Kata dia, program pipanisasi dan wacana menjadikan Jakarta sebaagi kota ramah lingkungan hanya berhenti di instalasi pengolahan air bersih (IPA) Pondok Kopi.

"Dalam dalam RJPMD yang ditawarkan gubernur pipanisasi di Jatiluhur berhenti di Pondok Kopi, dan pipanisasi diserahkan ke pusat," kata Gilbert kepada KOMPAS.TV, Sabtu (31/7/2021).

"Pipanisasi dari (Jakarta) Timur juga belum terlaksana, padahal proyeknya ada di PUPR. Pemerintah DKI tidak serius menjalankan pipanisasi," sambungnya. 

Selain melalaikan program pipanisasi, penurunan tanah di Jakarta diakibatkan oleh masifnya penggunaan air tanah. Terutama gedung-gedung bertingkat yang membuat Jakarta terancam tenggelam.

"Harusnya pakai air sungai. Kita punya 13 sungai yang banjir musim hujan, kekeringan, kemarau," terang dia.

Pemanfaatan 13 sungai yang melintasi Jakarta, kata Gilbert, dapat meminimalisir ancaman tenggelam. 

Baca Juga: Ancaman Jakarta Tenggelam di Depan Mata, Prediksi 2050

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyebut kemungkinan ibu kota Indonesia, Jakarta bakal tenggelam dalam 10 tahun ke depan dalam pidatonya, Selasa (27/7/2021).

Hal ini terkait dengan fenomena perubahan iklim yang jadi salah satu faktor Indonesia berencana memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan.

Penulis : Hedi Basri Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU